Li Wei duduk di kamar tempatnya tidur dengan A Yin, tanpa pencahayaan sama sekali. Ia hanya ditemani bayang-bayang yang terus menghantuinya. Hari-hari berlalu dalam kesunyian, diisi oleh napas yang berat dan tatapan kosong ke arah dinding.Tanpa A Yin, dunia Li Wei terasa seperti kehilangan warna. Gelap, hitam, sesekali kelabu. Namun, dalam malam-malam panjang yang dipenuhi kesedihan, ia selalu kembali pada pesan terakhir A Yin, yaitu mencari Su Yin.Dengan berat hati, lelaki itu akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya. Ia mengesampingkan rasa kehilangan yang tak kunjung reda. Langkahnya terasa asing saat ia berdiri di luar pagar sekolah tempat Su Yin belajar, matanya menelusuri setiap sudut lapangan.Di sana, di bawah sinar matahari, Su Yin berlari lincah, mengejar bola basket dengan semangat yang menyala di matanya. Gerakannya cepat dan penuh perhitungan, seolah setiap langkah sudah ditentukan oleh strategi yang kuat.Saat istirahat, gadis itu beralih ke latihan kungfu. Tubuhny
Terakhir Diperbarui : 2025-06-02 Baca selengkapnya