Seperti hari-hari yang sudah dilalui. Pada pagi itu juga, Arya dan Ki Igam kembali memasuki hutan, dan seperti biasa pekerjaan yang akan mereka lakukan adalah menebang kayu, dan membawa untuk juragan yang memesan kayu itu."Aku rasa ini kayu-kayu yang cocok untuk pesanan itu, Arya," kata Ki Igam."Aku ikut dengan paman. Jika cocok menurut paman, aku setuju saja," kata Arya."Baik, kalau begitu segera tebang, jangan hanya melihat saja," kata Ki Igam."Baik, baik. Aku akan tebang yang disini," kata Arya.Dan di hutan itu, suara adu senjata kapak dengan kayu mulai terdengar.Brakkkkkkk.Satu pohon tumbang dan itu menciptakan angin serta getaran di hutan itu."Anak ini. Dia memang tidak mengenal rasa lelah, kalau tidak dihentikan mungkin dia tidak akan berhenti sampai sore," ucap Ki Igam saat melihat Arya sudah mendekati kayu berikutnya yang akan dia tebang."Istirahat sebentar Arya!" teriak Ki Igam."Iya paman. Aku lagi semangat-semangatnya ini," jawab Arya.Ki Igam hanya geleng kepala.
Last Updated : 2025-11-24 Read more