“Berhenti kalian! Dasar anak-anak merepotkan,” serunya, tapi Charlie justru membelok cepat melewati troli makanan yang terparkir di sisi lorong. Tangan kecil Charlie sengaja mendorong troli itu, membuat piring dan gelas bergerak jatuh, menghantam lantai. Suara pecahan kaca membuat pria itu berhenti sepersekian detik, cukup bagi Charlie untuk menyelinap di balik pintu setengah terbuka. Napasnya tertahan, dadanya naik-turun cepat. Dari celah pintu, ia bisa melihat pria itu kebingungan, menoleh ke dua arah.Sementara itu, Claire menerobos lorong sempit yang mengarah ke dapur. Aroma tajam bumbu masakan bercampur asap panas langsung terhirup. Para koki menoleh kaget, dan saling berteriak panik.“Hei, sedang apa kamu masuk ke mari? Ini dapur, bukan taman bermain!”Akan tetapi Claire tak berhenti. Ia meraih nampan besar dari meja dekat pintu dapur dan melemparkannya ke belakang tanpa melihat. Benturan logam dengan lantai menghasilkan dentang keras, cukup untuk menghambat langkah pria yang m
Last Updated : 2025-08-10 Read more