Bab 19. Sepenuhnya CintaYuna menunduk, menatap langkah kakinya yang terasa berat. Ini adalah hari yang entah ke berapa bagi Yuna menginjakkan kaki di kantor Kennan. Lelaki itu yang memaksa agar Yuna ikut. Katanya, daripada di rumah sendiri, lebih baik ikut ke kantor biar banyak teman.Ayolah, bukannya terbalik, ya. Di rumah, Yuna bebas melakukan apa pun. Namun di kantor, Yuna hanya akan diam, tidur, menunggui dan memenuhi permintaan Kennan.“Jangan terlalu jauh,” tegur Kennan, menyadari jika langkah Yuna yang semakin tertinggal di belakang. Memang selalu seperti itu, Yuna yang tidak pernah mau untuk sejajar dengan Kennan.“Saya lebih suka di rumah,” lirih Yuna. Dia menengadah, menatap Kennan yang menaikkan sebelah alis.“Aku tidak suka bantahan.” tegas Kennan. Dan seperti itulah Kennan. Penyayang yang menyeramkan.Meringis tipis, Yuna melanjutkan langkah mendekati Kennan. Hingga langkahnya kini sejajar dengan laki-laki itu.Kennan menyeringai, membawa tangan Yuna untuk melingkar di l
Terakhir Diperbarui : 2025-09-28 Baca selengkapnya