Bab 20.2 Andai BisaYuna menilik jam di tangan kirinya, sudah pukul tujuh malam dan dia masih berada di halte tempat kursus masaknya.Dia memutuskan untuk belajar memasak, membuat kue lebih rincinya. Tadi sore, selepas Kennan berangkat ke kantor, Yuna izin untuk pergi.Pastinya melewati banyak kata penolakan dan alasan-alasan tak masuk akal Kennan, yang tidak membiarkan Yuna keluar rumah tanpa ditemani laki-laki itu. Yuna bosan di kantor Kennan, dan merasa hanya mengganggu laki-laki itu bekerja.Misalnya saja seharian ini, Kennan rela hanya bersantai-santai dan menghabiskan waktu di rumah demi menemani Yuna, dan baru ke kantor siang menjelang sore ketika Jefry berulang kali menghubungi.Yuna mengeratkan sweater-nya, hujan rintik terus mengguyur sesaat setelah dia keluar tempat kursus. Dia sudah mengirim pesan pada Kennan, memberi tahu laki-laki itu akan keberadaannya. Namun, sampai saat ini dia tak kunjung mendapat balasan.“Apa telpon saja, ya?” gumam Yuna bermonolog, sebelah tangann
Last Updated : 2025-09-28 Read more