Kenangan yang Tak Pernah Luruh"Aku tidak tahu apa yang dia inginkan, tapi aku akan pastikan dia tidak mengganggu kita lagi.""Apa kamu akan menemuinya?" tanya Flavia dengan nada penuh keraguan."Iya, sayang. Aku ingin memastikan dia tidak mengganggu kita lagi," sahut Ale."Ya sudah."Pagi itu, Dr. Alessandro memulai harinya seperti biasa. Matahari baru saja menyelinap di antara tirai jendela kamar, namun ponselnya sudah berkali-kali berbunyi, menandakan daftar pasien yang harus ia tangani hari ini. Dengan cepat, Alessandro—atau Ale, begitu istrinya memanggilnya—bergegas mandi dan bersiap ke rumah sakit.Flavia, istrinya, menyiapkan sarapan di meja makan. “Mas, jangan lupa makan dulu. Aku bikin bubur ayam kesukaanmu,” ucap Flavia dengan nada lembut. Meskipun di rumah Mertua ada pembantu, tapi dia tetap ingin melayani sendiri suaminya.Ale tersenyum, mendekati Flavia, dan mengecup keningnya. “Maaf ya, Sayang. Hari ini kayaknya nggak sempat. Pasien lagi membludak, jadi aku langsung ke r
Terakhir Diperbarui : 2025-05-23 Baca selengkapnya