"Uhuk! Uhuk!" Tama tidak bisa menahan dirinya dan langsung terbatuk keras begitu melihat asistennya. Refi sampai kaget sendiri mendengarnya. "Eh, kau tidak apa, Tama?" "Aku tidak apa. Aku baik-baik saja." Lusi sudah menahan senyumnya karena ia tahu Tama pasti sangat terkejut. Sebagai mantan pria nakal, Lusi tahu Tama pasti sudah kenyang bermain dengan wanita cantik. Karena itu, Tama tidak mau bekerja bersama wanita cantik yang berpotensi membuatnya tidak fokus. Dan sekarang yang Lusi bawa adalah sesuai dengan keinginan Tama, wanita yang tidak cantik. "Elva, majulah ke depan dan sapalah bosmu," seru Lusi yang malah mendorong Elva maju. "Ah, iya, apa kabar, Pak Tama? Terima kasih sudah di menerimaku, aku akan bekerja dengan baik," seru Elva sambil memperbaiki letak kacamatanya, mengerutkan hidungnya, dan memamerkan deretan gigi putihnya yang untungnya tidak ada behelnya. Jantung Tama berdebar kencang. Ia tidak tahu harus mengatakan apa melihat asisten barunya yang super jadul it
Last Updated : 2025-07-18 Read more