Share

Gagal Mendepaknya

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-07-20 11:39:12

"Haha, tapi aku masih merasa ini bukan salahnya, Tama. Dia tidak sengaja! Haha! Bosku harus tahu tentang ini!"

Refi terus terkikik sambil langsung berkutat dengan ponselnya untuk memberitahu Louis sampai Tama yang melihatnya pun langsung mengomel.

"Dasar tukang gosip!" geram Tama sambil menghentak kemejanya lepas dari tubuhnya, memamerkan tubuh berototnya hasil dari latihannya selama ini.

Sekalipun dulu Tama hanya tukang judi dan berandalan, tapi ia rajin berolahraga, karena untuk mendapatkan wanita kaya juga perlu investasi di wajah tampan dan tubuh berotot.

Tama pun masih membuka kancing kemejanya yang baru saat tiba-tiba pintu kantor dibuka dan Tama tersentak kaget.

"Permisi, Pak Tama! Aku ...."

Tama hampir meloncat dan refleks meraih kemeja lamanya untuk menutupi tubuhnya yang masih telanjang.

"Apa yang kau lakukan kali ini, Elva? Apa kau tidak punya sopan santun? Siapa yang menyuruhmu masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintunya, hah?" Kali ini Tama membentak karena kaget da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Fans Fanatik

    Cassa tidak bisa berhenti tersenyum memikirkan Tama yang membuatnya tergila-gila, apalagi Cassa sempat menyadari kalau pria itu memperhatikan bibirnya tadi. "Ah, akhirnya ada bagian tubuhku yang diperhatikan juga olehnya!" seru Cassa saat membaringkan tubuh di ranjangnya malam itu. "Bagian tubuh apa itu? Apa ternyata dia adalah pria yang mesum? Dia memperhatikan dadamu? Atau pantatmu?" tanya Dera penasaran. "Ya ampun! Kau yang mesum! Mengapa kau berpikir dada atau pantat? Bahkan selama bekerja dengan Tama, dia sangat menjaga pandangannya, menjaga tangannya, dan menjaga sikapnya. Oh ...." "Lalu bagian tubuh apa yang dia perhatikan?" "Bibirku! Haha, aku yakin dia pasti membayangkan rasanya menciumku ...." Cassa terkikik seperti orang gila. "Dasar sinting! Aku belum pernah melihatmu segila ini sebelumnya!" "Karena tidak ada yang bisa membuatku segila ini! Hanya Tama dan aku makin cinta, Dera! Bagaimana ini ...." Lagi-lagi Elva memeluk gulingnya dan terus tersenyum membayangkan mem

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Godaan Bibir Seksinya

    Satu minggu berlalu sejak makan malam itu dan Elva pun makin menunjukkan eksistensinya dengan hasil pekerjaan yang gemilang. Bukan hanya bisa berbahasa Prancis, saat harus menjamu klien dengan bahasa Inggris pun, Elva sama mahirnya. Kehadiran Elva sebagai asistennya benar-benar membantu pekerjaan Tama, walaupun Tama masih belum ikhlas mengakuinya. Para klien Tama juga terlihat kagum pada Elva, apalagi penampilan Elva juga sudah jauh lebih baik dengan blouse-blouse dan rok yang elegan, tidak lagi setelan nenek-nenek seperti sebelumnya. Samuel sendiri yang mendengar cerita tentang asisten Tama itu pun ikut kagum."Kali ini kau benar-benar tidak salah pilih! Aku sudah mendengar banyak cerita dan aku tidak sabar untuk bertemu langsung dengannya," kata Samuel saat video call. "Dia tidak sehebat itu sampai harus ditemui secara langsung. Tapi kapan kau akan pulang, hmm?" "Minggu depan. Aku terkejut karena banyak orang yang mencariku." "Sangat banyak, Samuel. Tapi jangan dipikirkan! Nik

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Semua Wanita Sama Genitnya

    Elva menghentikan mobilnya di parkiran restoran yang begitu ramai malam itu. Tatapannya terus mencari sosok Tama yang begitu cepat ia temukan karena Tama sendiri mempunyai postur yang tinggi dan gagah, sehingga sangat eye catching. Tidak sendiri, Tama bersama pria tampan lainnya yang Elva kenali sebagai Louis Sagala, kakaknya Samuel. "Wah, dia memang tampan. Satu keluarga benar-benar bibit unggul," gumam Elva, sebelum ia langsung keluar dari mobilnya. Elva merapikan penampilannya lagi, sebelum ia melangkah menghampiri Tama dengan begitu anggun. Tak tak tak Bahkan suara sepatu hak tinggi Elva begitu elegan. Elva masih melangkah sambil tersenyum tipis, saat akhirnya Refi melihatnya duluan. Senyuman Elva pun makin lebar saat Tama dan Louis juga ikut melihatnya. Apalagi saat melihat tatapan Tama begitu terpesona padanya. "Pak Tama! Pak Refi!" panggil Elva sambil berlari kecil mendekat. "Hei hei, jangan berlari! Kau tidak biasa memakai hak tinggi, aku takut nanti kau jatuh!" seru R

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Terpesona

    "Baiklah, ini mengejutkan mendengarmu bisa berbahasa Prancis, Elva," kata Tama saat mereka sudah duduk di mobil dan berada dalam perjalanan pulang kembali ke kantor. Elva dan Tama duduk di jok belakang, sedangkan dua orang yang lain duduk di depan, salah satunya menyetir mobil. "Ah, sudah kubilang aku pernah kuliah di Prancis," sahut Elva sambil tersipu. "Aku takjub sekali saat kau bicara bahasa Prancis, Elva! Benar-benar fasih dan aksennya seperti orang Prancis sungguhan," seru salah seorang teman yang duduk di depan. "Benar! Kalau bukan karena Elva, mungkin kita masih butuh perjuangan untuk mendapatkan proyek itu. Pak Julien terlihat sangat menyukaimu, Elva!" Semua orang memujinya sampai Elva hanya bisa terus tersenyum sambil melirik Tama. Tama sendiri tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya diam mendengarkan dua orang anak buahnya memuji Elva setinggi langit. Mereka pun akhirnya tiba kembali di kantor dan secara mengejutkan, Pak Julien meneleponnya, mengundang Tama dan Elva

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Membuktikan Dirinya

    "Kau terlambat, Cassa!" pekik Dera saat akhirnya Cassa tiba di rumahnya malam itu. "Maafkan aku! Aku akan langsung berdandan," sahut Cassa sumringah. Cassa pun segera berdandan seperti dirinya yang biasanya dan ia tidak berhenti tertawa malam itu. Ia terlihat lebih ceria, apalagi barang dagangannya terjual begitu cepat. "Selamat malam, Dunia! Aku bahagia sekali malam ini!" tulisnya di story media sosialnya malam itu setelah menyelesaikan livenya. Dalam waktu singkat, postingan itu mendapatkan banyak like dan Cassa yang melihatnya makin bahagia. "Oh, aku harus bagaimana sekarang? Aku tidak bisa tidur. Atau lebih baik aku belajar saja untuk rapat besok." Cassa masih tetap antusias saat malam sudah semakin larut. Ia belajar dengan serius hingga tertidur dan keesokan harinya, ia kembali masuk kerja dengan semangat yang menggebu. Dua kehidupan yang ia jalani saat ini mulai terasa cukup melelahkan karena ia harus terus bekerja tanpa jeda istirahat, tapi entah mengapa ia sedang bera

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Pikiran Absurd

    Tama pulang dari kantornya setelah lembur malam itu. Hari ini, ia tidak lembur terlalu lama karena ia sudah berjanji akan pulang lebih cepat pada Gio. Tama pun lega saat melihat asisten jeleknya sudah pulang, jadi ia tidak perlu melihat wanita itu malam ini. Tama langsung melajukan mobilnya pergi dari kantor dan ia sengaja berbelok ke gang lebar yang lebih sepi agar bisa tiba lebih cepat. Namun, Tama mengernyit saat melihat sebuah mobil berhenti di tengah jalan. Samar-samar ia bisa melihat seorang wanita tampak kebingungan di sana. Awalnya, ia belum mengenali wanita itu sebagai Elva, tapi semakin melihatnya, Tama menahan napasnya sejenak saat menyadarinya. "Sial! Padahal sudah senang karena tidak perlu melihatnya, mengapa mendadak dia muncul di sini? Ada apa dengan mobilnya?" "Ck, aku benar-benar tidak tahu dia naik mobil ke kantor. Kalau memang dia cukup kaya, mengapa tidak punya uang untuk memperbaiki penampilannya?" geram Tama sambil terus berdecak. Sejenak ia mempertimbangka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status