“Kenapa diam? Dan asal kamu tau, kami sudah cukup dekat.” Lucas menoleh pada Karissa lebih intens lagi. “Jadi siapapun ayahmu, tidak akan berpengaruh terhadap hubungan kami.”“Jadi, coba beritahu siapa ayahmu? Supaya aku bisa berkenalan dengannya. Katakan,” sambungnya.“Kau tidak perlu tau,” jawab Allerick memilih tak melanjutkan.Lucas menarik napas lalu membuangnya sembari memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. “Dia benar anakmu?” tanyanya pada Karissa. “Ah, maksudnya kamu mengenal dekat anak kurang ajar ini?”Wanita itu menggeleng ragu sambil melirik, melihat perubahan ekspresi wajah Allerick. Mata yang biasa cerah tiba-tiba meredup, bahkan nampak memerah seperti ingin menangis.“Sudahlah, ayo kita pergi. Aku masih harus ke rumah sakit,” lirih Karissa.“Ya, aku akan mengantarmu,” jawab Lucas terdengar begitu manis dan lembut.Karissa lalu membungkuk, untuk bisa sedikit menyamai posisi Allerick. “Hei, aku pergi dulu.” Ketika dia akan mengusap kepala pria kecil, tangannya dite
Last Updated : 2025-06-14 Read more