Orang-orang di depan yang tak sempat menghindar terinjak dan terdorong oleh kuda-kuda itu, jeritan kesakitan terus berlanjut.Namun, orang-orang di atas kuda sama sekali tidak peduli. Alih-alih melambat, mereka justru mencambuk lebih keras lagi."Hia!""Hati-hati!"Arjuna, yang sudah menghindar ke samping, buru-buru berbalik, lalu menarik Amara yang masih berdiri di tengah jalan dan tampak ketakutan setengah mati."Ah!"Amara yang jatuh ke dalam pelukan Arjuna, berteriak secara naluriah."Hiss!"Terdengar suara kuda yang melengking.Jenderal di tengah tiba-tiba mengencangkan kendali kudanya.Kuku depan kuda itu terangkat tinggi, sang jenderal menarik kendali lalu berbalik dengan tajam."..."Arjuna melihat dengan jelas siapa yang menunggang kuda itu.Dia adalah bawahan Yudha yang paling setia, Rendra, kepala garda ibu kota.Begitu dia berbalik, mata Rendra bagaikan elang, menyapu ke segala arah. Dia segera menyapu ke arah Arjuna.Arjuna merentangkan tangannya, langsung menghampiri Disa
Baca selengkapnya