Di halaman tempat api membumbung tinggi."Uhuk, uhuk, uhuk!""Oek, oek, oek!"Suara batuk orang dewasa dan tangisan anak kecil terdengar silih berganti, bercampur dengan jeritan.Orang-orang terus tertimpa balok-balok yang jatuh dari atap dan pintu serta jendela yang terbakar."Eka, Dwi, Tri, Catur, jangan takut, jangan takut. Ibu di sini."Daisha memeluk erat keempat putranya.Keempat anak kecil yang malang itu baru berusia satu tahun lebih. Wajah mereka menjadi merah karena api. Padahal sedang musim dingin, tetapi mereka bermandikan keringat.Dwi dan Tri lebih lemah, mereka hampir pingsan dalam pelukan Daisha."Dwi, Tri, bangun, bangun!"Daisha meneriakkan nama kedua putranya dengan cemas.Namun, Dwi dan Tri tidak menjawab."Tolong, Bu, Bu!""Uhuk, uhuk, uhuk!"Daisha berteriak minta tolong dengan panik. Dia memanggil wanita paruh baya yang selama ini merawatnya. Begitu dia membuka mulut, asap masuk ke mulutnya, membuatnya tersedak dengan tidak nyaman.Tidak ada yang menjawab Daisha.
Baca selengkapnya