Mia menatap layar ponsel dengan mata tak berkedip. Tangannya gemetar saat membaca pesan yang baru masuk dari Danis. Kalimatnya singkat, tapi menghantam hatinya begitu keras."Aku dipindahkan ke kantor cabang mulai minggu depan, Mia. Mungkin ini yang terbaik."Tubuhnya membeku. Dia tahu, ini bukan keputusan Danis. Ini bukan kehendaknya. Pasti ada seseorang di balik semua ini.Dan hanya satu nama yang terlintas di kepalanya—Tristan. Tanpa menunggu, Mia melangkah keluar dari ruangannya dan menghampiri ruang kerja Tristan. Dia tak peduli pada tatapan rekan kerja yang mengikuti langkah marahnya. Saat pintu diketuk dan terbuka, Tristan sedang duduk santai di balik meja, menatap layar laptop.“Kamu yang memindahkan Danis, kan?” Mia langsung menyerang tanpa basa-basi.Tristan mengangkat alis, lalu menutup laptopnya dengan tenang.“Ya,” jawabnya pendek, tanpa ragu dan tanpa beban.“Kenapa?” suara Mia meninggi, matanya mulai berkaca-kaca. “Kenapa kamu lakukan itu padanya?”Tristan berdiri dan m
Last Updated : 2025-07-31 Read more