Kasim Harko menatap tulisan di laporan itu, keningnya ikut berkerut dalam. Dia melirik Surya dengan hati-hati, lalu melirik pula ke arah Andini yang berada di luar, sebelum akhirnya berkata kepada Kaisar, "Kaisar, menurut pendapat hamba yang bodoh ini, sejak Jenderal Rangga memegang kendali pasukan, dia tidak pernah bertindak gegabah seperti ini. Kali ini ... tampaknya akar permasalahannya ada pada Nona Andini."Hal itu sebenarnya sudah disadari semua orang yang hadir di ruangan itu, tetapi hanya Kasim Harko yang berani mengatakannya.Surya menatap Kasim Harko dengan sorot mata dalam. Namun dalam hatinya dia tahu, apa yang diucapkan Kasim Harko itulah yang sebenarnya ingin dikatakan Kaisar."Andini, masuk!" Suara Kaisar terdengar berat dan rendah.Mendengarnya, jantung Andini langsung berdegup kencang. Namun, dia tahu dia tidak bisa menghindar. Akhirnya, dia pun melangkah masuk ke ruang kerja, lalu berlutut memberi salam.Kaisar memerintahkannya untuk berdiri, kemudian menatapnya sambi
Read more