Di luar ibu kota, di depan sebuah kuil tua yang sudah reyot, Ratih menyerahkan Loli yang sudah diikat erat kepada beberapa pria bertubuh kekar.Mungkin karena tubuh mereka terlalu besar dan tampak mengintimidasi, Ratih tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Suaranya bergetar saat berbicara, "Orangnya sudah aku serahkan. Bawa dia pergi jauh dari ibu kota, makin jauh makin baik. Jangan sampai dia kembali ke sini seumur hidupnya, mengerti?"Pria yang berdiri di depan tersenyum licik dan berkata, "Terima kasih atas kerja kerasnya, Nona."Setelah itu, dia menarik Loli ke sisinya dengan kasar.Anak kecil itu tidak hanya diikat tangan dan kakinya, tetapi juga dibekap mulutnya dengan kain, sehingga tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun. Air matanya menggenang dan wajahnya tampak ketakutan.Loli menatap Ratih dengan penuh harapan, seolah sedang memohon belas kasihan untuk terakhir kalinya. Namun, Ratih hanya meliriknya dengan tatapan dingin sebelum kembali berbicara kepada para pria itu,
Baca selengkapnya