Namun, begitu melesat, batu itu segera jatuh ke tanah tanpa menyentuh batang pohon payung, apalagi sampai tertanam di dalamnya.Andini mencebik. Dalam hati, dia berpikir, 'Ternyata memang nggak semudah itu.'Saat berikutnya, terdengar suara dalam Kalingga. "Berjongkok."Andini terkejut, tetapi tetap menurut dan berjongkok. Kali ini, Kalingga yang meletakkan batu itu ke tangannya.Ujung jarinya terasa sedikit dingin. Sambil mengatur posisinya, dia berbicara dengan suara tenang, "Apa pun jenis senjata rahasia, kuncinya ada pada kekuatan dorongan yang tepat. Sebagai pemula, fokus pada dua jari ini. Jangan pikirkan soal membidik dulu, cukup latih jarak jangkauan."Kemudian, jari Kalingga perlahan-lahan bergerak dari punggung tangan Andini, ke pergelangan, lalu ke siku, hingga akhirnya sampai ke bahunya. Setelah memastikan seluruh postur sudah benar, dia baru berkata, "Sekarang, coba lagi."Andini menarik napas dalam-dalam, mengikuti arahan Kalingga dengan berkonsentrasi penuh pada kedua ja
Read more