Saat Dianti kembali, Andini, Kalingga, dan Malika tengah berkumpul di ruang depan, membahas pengobatan kaki Kalingga.Melihat Dianti datang, Andini dan Kalingga saling bertukar pandang, seakan-akan sudah memahami isi hati masing-masing.Pakaian laki-laki yang tadi dikenakan telah dilepaskan dan ekspresi Dianti tetap setenang biasanya, seolah-olah dia hanya pergi jalan-jalan sebentar.Namun, Astuti, tampak sedikit gelisah, bahkan tidak berani menatap Andini.Melihat ini, Andini dan Kalingga semakin yakin bahwa Dianti memang pergi ke kedai untuk menemui Panji.Saat melihat Dianti, Malika tampak senang dan segera melambaikan tangan. "Dianti, kamu datang tepat waktu!"Dianti segera melangkah maju, menghampiri Malika, lalu membungkuk sopan sebelum bertanya, "Ada apa, Ibu?"Malika meraih tangan Dianti dan menunjuk ke arah Andini. "Andini bilang dia mendapat petunjuk dari seorang tabib hebat dan ingin mengobati kaki Kalingga. Bagaimana menurutmu? Apa ini bisa dipercaya?"Jelas, Malika berhara
Magbasa pa