“Masa?” ujar Adrian tak percaya. Memangku dagunya menatap ke arah Lea sambil tersenyum menggoda. Seketika perempuan itu pun membuang pandangannya ke arah luar tak ingin tergoda. Ia tahu Adrian tengah merayu dirinya. Ia lepas seat belt di tubuhnya.“Gak udah sok ganteng!” celetuknya seraya memegang handle pintu.“Emang aku ganteng.”“Narsis!” cibir Lea membuka pintu. Matanya mengedarkan pandangan tersebut yang tampak asing. Hawa dingin pun menyusup di sana. “Ini di mana sih, Ian?” tanyanya menatap bangunan dua lantai di depannya di tengah-tengah kebun teh yang teramat luas. “Bandung,” jawabnya yang membuat Lea seketika melotot ke arahnya. Untuk apa Adrian membawa dirinya sejauh ini. “Ngapain kita kesini, Ian?” “Nanti juga bakal tahu.” Adrian menggandeng tangan Lea. “Ayo masuk.”“Tapi, Ian. Ini....”“Ini vila aku, sayang...” seru Adrian membuat Lea salah tingkah dipanggil sayang. Ya Tuhan, ia benar-benar merasa gila dan bodoh. Bisa-bisanya ia terpesona sejauh ini oleh pria brengsek s
Last Updated : 2025-05-29 Read more