“Aku akan kembali ke kamarku.”Melihat Yunqin bangkit dari sisinya, Li Wei merasa terhina. Meski sudah beberapa kali melakukan hubungan layaknya suami dan istri, Li Wei belum melihat rona bahagia dalam tatapan Yunqin.Keringat dingin masih membasahi pelipisnya, tiap sentuhan masih bisa dirasakan Li Wei di tiap jengkal tubuhnya. Namun, tidak ada kehangatan di dalamnya. Yunqin sudah duduk di sisi ranjang, membelakangi dirinya. Bahu Yunqin lebar, kukuh, dekat, tetapi rasanya begitu jauh.Li Wei duduk, menarik selimut hingga ke dada lantas mengambil sesuatu dari bawah bantal. “Aku sudah menyulamkan ini,” bisiknya menyodorkan saputangan dengan sulaman membentuk sepasang bebek mandarin. “Hadiah untukmu,” lanjutnya.Yunqin memandangnya sejenak lalu berkata tajam. “Kau sudah tahu semuanya. Tidak ada yang aku tutupi darimu. Li Wei, pernikahan ini hanya sebuah kesepakatan.”Li Wei menggigit bibir. "Kakak Yunqin, aku hanya ... ingin membuatmu merasa dihargai sebagai suamiku. Kau adalah suamiku
Terakhir Diperbarui : 2025-04-21 Baca selengkapnya