“Ya, terima kasih ….” Ariella meredam ucapnya saat mengangkat pandangan. “Ha-halley?!”Dia membelalak selaras dengan sang pria yang juga melebarkan irisnya.“Ariella, apa yang kau lakukan di sini?” Halley bertanya penasaran.Namun, wanita itu hadapannya malah tampak gugup. Tangannya yang bertumpu pada bahu Halley terasa bergetar dan Halley menyadari bahwa terjadi sesuatu.“Apa ada masalah?” tanya pria itu lagi.Dengan raut wajah buncahnya, Ariella menjawab, “ba-bawa aku pergi, Halley. Tolong … aku harus keluar dari tempat ini!”Kecemasan menggantung di matanya. Halley tahu situasi ini tidak biasa, terlebih tatapannya tak sengaja jatuh pada leher Ariella yang penuh bekas cumbuan. Itu seketika membangkitkan amarah di matanya. Halley pun menarik diri, lalu merengkuh tangan Ariella.“Ayo lewat sini!” tukasnya kemudian.Namun, belum sampai mereka beranjak, Matthias yang keluar hanya dengan celana panjangnya pun memekik, “berhenti di sana, jalang sialan!”Ariella sontak berpaling dengan tata
Terakhir Diperbarui : 2025-03-04 Baca selengkapnya