Zuri mengangkat wajahnya, terkejut. Tatapan Axel menangkap matanya, dan ucapan manis itu membuat jantungnya berdebar. Sebelum sempat merespons, ponselnya berdering, memutus momen itu. Panggilan dari Lennox.“Axel, ini .…” Zuri ragu menyebut nama penelepon.“Jawab saja,” kata Axel, terlihat tidak peduli. Dia mengeluarkan ponselnya sendiri, fokus pada layar.Zuri hendak bangkit, tapi Axel menahan lengannya. “Jawab dari sini. Tetap duduk.”Nada perintah Axel membuat Zuri kaku. Kembali duduk, meski dengan tubuh tegang, tangannya sedikit bergetar saat menjawab panggilan. “Halo,” sapanya pelan.Di seberang, suara angin dan ombak terdengar. “Kau di mana? Apa kau bisa keluar dari stadion tanpa terluka?” Kekhawatiran Lennox terasa jelas.Ombak? Apa Lennox sedang di tepi Azure Bay? Malam begini, dengan hujan yang sepertinya akan segera turun? Zuri melirik Axel dari sudut matanya, melihat si suami sibuk dengan ponselnya. “Aku masih di dalam stadion,” jawabnya.“Hei, bagaimana bisa? Kau masih ter
Terakhir Diperbarui : 2025-05-05 Baca selengkapnya