Bibi Jess menggeleng pelan karena tidak setuju dengan tuduhan Lily. "Saya sudah puluhan tahun menjadi pelayan, ada aturan rumah yang sudah diterapkan oleh Tuan Arsen. Saya hanya melakukan apa yang Tuan perintahkan," kata Bibi Jess. "Nona coba pikirkan lagi, ruang serbaguna ada di selatan taman, kamar mandi juga banyak di lantai satu, tapi kenapa lantai dua yang dia tuju." Lily memikirkan ucapan bibi Jess yang memang terdengar masuk akal. "Nona, Tuan Arsen punya banyak orang yang tidak menyukainya. Nona juga mungkin juga sama, saya mohon hati-hati." Bibi Jess membungkuk bicara pada Lily. Namun, Lily tidak ingin serta merta mencurigai Juna. Mungkin saja memang Juna ingin melihat-lihat mansion Arsen lalu bingung mencari jalan kembali. "Hm ... maaf kalau aku bersikap kurang sopan ke Bibi, terima kasih aku akan hati-hati," kata Lily. Bibi Jess menatap Lily, awalnya dia menyangka Lily akan murka padanya. Wanita paruh baya itu tersenyum. Kini dia tahu kenapa Arsen memilih Lil
Terakhir Diperbarui : 2025-05-10 Baca selengkapnya