"Apa kau tahu cara agar aku bisa sampai ke tempat itu?" tanya Du Shen, suaranya datar, nyaris tanpa emosi. Namun, di balik nada acuh tak acuhnya, matanya memancarkan sinar tajam penuh rasa penasaran yang membara.Ia duduk diam di kursi batu, tubuhnya tegap dan tak bergerak, seperti patung dewa perang yang menunggu jawaban dari semesta. Di hadapannya, di seberang meja kayu panjang yang terpahat indah dengan motif naga langit, duduk seorang wanita berwajah lembut dan anggun, tak lain adalah ketua sekte Azure Dragon, Lu Yan.Angin sore bertiup pelan, menyapu halaman Paviliun Dao Langit yang dipenuhi bunga plum putih yang tengah gugur satu per satu. Di tengah ketenangan itu, Lu Yan menuangkan teh hangat ke dalam dua cangkir giok hijau, aroma melati halus terangkat bersama uapnya.Sudah beberapa hari berlalu sejak Du Shen membantai habis sisa-sisa kelompok bandit Kapak Merah, tapi luka batinnya belum sepenuhnya sembuh. Kebencian itu masih menyala jauh di dalam hatinya, bagaikan bara yang b
Last Updated : 2025-05-22 Read more