Syakia melirik ekspresi Yanto, lalu menghela napas pelan. Setelah mengunjungi perpustakaan, Yanto akhirnya membawanya ke aula leluhur Keluarga Kuncoro.Sesampainya di dalam, Yanto tak kuasa lagi mengendalikan diri. Dengan bunyi gedebuk, dia langsung berlutut dan dengan kuat membenturkan kepalanya ke lantai beberapa kali.“Tuan, Nyonya, Nyonya Tua ... aku sudah kembali! Aku juga bawa Nona kembali bersamaku!”Syakia adalah putrinya Anggreni, yang mana juga merupakan keturunan Keluarga Kuncoro. Dia akan mewarisi Keluarga Kuncoro dan menjadi kepala Keluarga Kuncoro berikutnya!Dalam hati, Yanto menceritakan semua hal tentang Syakia kepada orang-orang Keluarga Kuncoro sambil menahan air mata. Akhirnya, Yanto menambahkan dalam hati, ‘Tuan, Nyonya, Nyonya Tua, dengan adanya Nona Syakia, kalian sudah bisa beristirahat dengan tenang.’Syakia melangkah maju dan ingin membakar dupa. Namun, ketika ke arah meja, semua barang-barang di sana sudah lembap dan berjamur. Dia tidak dapat membakar dupa la
Read more