“Saya … tidak bisa memberitahukannya, Nyonya,” kata pelayan tua tersebut.“Kenapa?”“Kalau saya melakukannya, saya akan dihukum.”Aku menarik napas panjang. Benar apa kataku, nyawa manusia di tempat mengerikan ini sudah tidak ada artinya lagi.Pada akhirnya, aku kembali masuk ke dalam kamar mewah yang suram itu lagi.“Apa Nyonya mau makan?” tanya pelayan tua itu kemudian.“Aku belum lapar. Boleh tinggalkan aku sendiri dulu?”Pelayan tua itu tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya menganggukan kepala seraya berkata, “baik, Nyonya. Jika Anda membutuhkan sesuatu, silakan pencet bell di sebelah tempat tidur Anda.”Aku menoleh ke arah samping tempat tidurku yang terdapat pencetan bell seperti yang dikatakannya. “Iya, baiklah.”“Kalau begitu saya permisi dulu, Nyonya.”Begitu perempuan paruh baya tersebut berlalu, aku segera mencari keberadaan ponselku. Kuraba-raba kantong celanaku. Namun, aku tak menemukan benda pipih tersebut.“Kenapa nggak ada? Apa jatuh waktu di ruangan mengerikan tad
Last Updated : 2025-03-20 Read more