Naren menarik Nora ke dekatnya dengan gerakan cepat, membuat tubuh perempuan itu terhuyung, terperangkap dalam genggaman yang tak sempat ia tolak. Dalam satu tarikan napas, posisi mereka berubah. Kini, Nora yang tertindih di bawah tubuh Naren, di atas sofa panjang yang dingin dan sempit. Nafas mereka bertemu, terlalu dekat, terlalu panas.Naren menatap dalam-dalam, memaku pandangannya pada mata Nora yang bergetar. Bola mata wanita itu tampak terkejut, namun tak juga menghindar. Ia membeku, tubuhnya menegang saat Naren menunduk perlahan."Ketenanganku terusik," ucap Naren dengan nada rendah, dingin seperti biasanya. Matanya menusuk, menuntut, seolah mencari jawaban dari tatapan Nora yang kini mulai menghindar.Wajah Naren turun perlahan, napasnya hangat menyapu kulit halus di leher Nora. Tangan yang semula menggenggam kuat kini melemah, entah karena lelah atau karena sesuatu yang tak bisa ia lawan. Nora menggigit bibirnya, hendak mendorong tubuh Naren, tapi
Last Updated : 2025-05-29 Read more