Klik. Pintu terbuka perlahan. Naren muncul dengan wajah yang sangat lelah. Nafasnya juga begitu berat. Untuk pertama kalinya ia merasa harinya begitu melelahkan. Hari-hari tenangnya sudah berlalu semenjak Nora hadir mengusik hidupnya. "Hmmm. Huuu!" Naren menarik napas dalam, lalu menghembuskannya kasar. Ia membuka jasnya cepat, menaruhnya di samping sofa seiring dengan menjatuhkan dirinya juga. Naren duduk sebentar, memijat ujung keningnya sembari melepaskan kancing bajunya satu per satu, memperlihatkan dadanya yang bidang dan berkeringat. Lalu, merebahkan seluruh tubuhnya di atas sofa, membiarkan dirinya tenggelam dalam keheningan ruangan yang gelap. Matanya lurus ke arah langit-langit yang kosong. Sebelah tangannya ia taruh di atas keningnya dengan jari-jari yang ia kepalkan, menahan amarah yang bergejolak di dalam dadanya. Bayangan wajah Nora masih melekat dalam gelombang pikirannya, seperti titik noda yang sulit menghilang. Rahangnya mengeras sesekali, menahan geram. Sesua
Last Updated : 2025-05-02 Read more