23)Keduanya terdiam sejenak, lalu sama-sama tertawa kecil karena bertanya di waktu yang bersamaan.“Kamu duluan deh,” kata Yasmin cepat, sambil menunduk menahan senyum.“Enggak, kamu aja yang ngomong duluan,” sahut Bastian, nada suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya.“Ehm… aku cuma mau nanya, apa kamu mau makan malam sekarang?” tanya Yasmin ragu.Bastian berpikir sejenak, lalu menjawab singkat, “Boleh.”“Oke, aku siapkan sebentar.” Yasmin berdiri, berjalan ke arah dapur. Dalam hatinya ada rasa lega bercampur senang, meski wajahnya tetap berusaha biasa saja.Sementara itu, Bastian hanya menatap punggung Yasmin yang semakin menjauh. Ada sesuatu dalam dirinya yang sulit ia mengerti. Semakin ia mencoba menepis, semakin kuat perasaan itu menghantui.“Kenapa aku… jadi nyaman melihat dia?” gumamnya pelan, hampir tak terdengar.Tak lama kemudian, Yasmin kembali dengan beberapa piring sederhana. “Maaf, aku cuma bisa masak seadanya. Gak ada yang istimewa,” katanya sambil meletakkan hid
Last Updated : 2025-09-12 Read more