"Hentikan video itu sekarang juga!" Sebuah 'video panas' diputar pada acara pernikahan Yasmin dan seketika menjadi viral. Pernikahannya dengan Aditya gagal oleh 'video panas' yang dilakukan oleh calon suami dan ibunya yang sudah lama menjanda. Hidup dan hati Yasmin hancur bersamaan, ia pun pergi meninggalkan semua orang tanpa arah hingga tak terduga kepergiannya justru mempertemukannya dengan Bastian. Yasmin gagal menikah dengan kekasih hati, tapi tiba-tiba saja dia menjadi mempelai wanita dari seorang Bastian Wijaya? Situasi canggung macam apa ketika Bastian sadar kalau Yasmin bukanlah perempuan yang dia sewa untuk jadi istri pura-puranya? ikuti kisah romansa mereka, jangan lupa tambahkan ke pustaka ya!
View MoreSeorang wanita yang sedang dirias menatap bayangan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari yang dia tunggu-tunggu, karena dirinya akan menikah dengan laki-laki pilihannya yang amat ia cintai.
"Aku harus fokus sama acara hari ini. Pernikahanku hari ini harus jadi momen terbaik dalam hidupku," batin Yasmin.
Meskipun gugup, gadis itu nampak takjub dengan penampilannya sendiri. Riasan di wajahnya dan baju pengantin yang sudah melekat di tubuhnya membuat aura kecantikan gadis itu makin terpancar. Yasmin sudah siap untuk memukau seluruh tamu undangan yang hadir di hari bahagianya.
"Yasmin, kamu cantik sekali, Sayang!" puji Bella pada putrinya itu.
"Aku pasti bisa bikin Mas Aditya pangling, kan, Ma?"
"Semua orang yang lihat kamu pasti bakal pangling, Sayang."
Tepat jam 08.00 pagi, Yasmin dan keluarganya sudah berkumpul di lounge hotel. Tak lama lagi, gadis itu akan segera melangsungkan akad nikah dengan pria pujaannya.
Setelah Yasmin dan Aditya siap, kedua mempelai itu pun segera memasuki aula acara. Semua hadirin sudah berkumpul dan mempelai pengantin juga sudah siap melaksanakan akad. Yasmin merasa gugup, sekaligus senang. Momen sakral ini akan menjadi momen tak terlupakan bagi Yasmin dan Aditya nantinya.
"Para hadirin yang terhormat, sebelum acara akad dimulai, ada sesi khusus yang disiapkan untuk kedua mempelai pengantin. Kami akan memutarkan video spesial yang memperlihatkan kisah perjalanan cinta antara Yasmin dan Aditya, hingga keduanya bisa duduk di pelaminan bersama pada hari ini. Mari kita lihat, bagaimana romantisnya kisah cinta Yasmin dan Aditya dalam video berikut ini!" ucap pembawa acara, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin yang sudah berkumpul di dalam aula.
Semua mata tertuju pada layar yang terpampang di tengah-tengah aula. Yasmin dan Aditya juga ikut fokus memperhatikan layar yang akan memperlihatkan wajah mereka.
"Gimana hasil videonya, ya? Semoga mereka pakai foto-foto aku yang cantik buat bikin videonya," gumam Yasmin.
"Ah! Aditya ... pelan-pelan!"
Suara desahan dan juga erangan tiba-tiba memenuhi aula gedung pernikahan itu, membuat semua orang yang menyaksikan video tak senonoh di layar itu terkejut.
Video yang seharusnya diputar adalah video kisah pertemuan Yasmin dan Aditya. Namun, nyatanya video yang ditayangkan justru video pergumulan panas antara sepasang pria dan wanita yang berwajah familiar.
"Apa maksudnya ini?" Yasmin mulai bingung sekaligus terkejut saat melihat video tersebut.
Gadis itu tak menyangka, ia akan menyaksikan orang-orang yang sangat dekat dengannya, melakukan hal tak senonoh dalam potongan video tersebut.
"Nggak mungkin! Aku pasti salah lihat, kan? M–mereka …?”
Suasana di aula tersebut mulai kacau. Yasmin hanya diam mematung, usai dirinya melihat video tersebut. Para tamu undangan yang hadir mulai riuh berbisik-bisik, membicarakan video yang tak semestinya diputar di acara sakral seperti ini.
"Kok muka yang cowok mirip banget sama pengantin pria?"
"Itu bukannya Tante Bella dan Aditya, ya?"
"Coba lihat yang cewek! Itu kan mamanya Yasmin?"
Para tamu undangan terus menyebut nama Aditya dan Bella, sebab kedua pemeran utama dalam video panas tersebut memanglah Aditya, pria yang seharusnya menjadi suami Yasmin, dan Bella, ibu Yasmin.
"Kasihan banget, Yasmin."
"Gila! Jadi Aditya selingkuh sama calon mertuanya?"
"Yasmin ditikung sama mamanya sendiri?"
"Aditya udah nggak waras, ya? Kok dia mau sih sama tante-tante?"
Seketika, Bella dan Aditya langsung menjadi sorotan. Reputasi mereka seketika hancur, begitu pula dengan acara pernikahan ini.
"Sialan! Siapa orang yang muter rekaman ini?" geram Bella dalam hati.
"Siapa yang bertanggung jawab muter video? Matiin layarnya sekarang! Stop videonya sekarang!" teriak Bella mulai membuat kericuhan.
Bella berlari ke sana kemari, mencari cara untuk menghentikan video panas yang sudah ditonton oleh ratusan orang itu. Aditya juga tak kalah panik. Pria itu berusaha membantu Bella untuk menutupi layar agar orang-orang berhenti melihat video memalukan dari keduanya itu.
"Stop videonya! Tolong matiin layar sekarang!" pekik Aditya pada staf-staf yang bertugas.
Aditya dan Bella sibuk berlari kesana kemari untuk menyelamatkan wajah mereka. Orang-orang yang melihat pasangan laknat itu mulai berteriak dan menyoraki Aditya serta Bella.
"Dasar nggak tahu malu!"
"Tukang selingkuh!"
"Calon mertua nggak tahu diri!"
"Tante-tante ganjen! Tega-teganya nikung calon suami anak sendiri!"
Aditya dan Bella menjadi bahan tertawaan dan bulan-bulanan orang-orang yang ada di aula tersebut. Mereka berdua benar-benar sudah kehilangan muka.
"Sial! Kenapa acara pernikahan aku sama Yasmin malah jadi begini?" gerutu Aditya dalam hati.
Pria itu melirik ke arah calon istrinya yang masih duduk tanpa melakukan apa pun. Yasmin terdiam, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Gadis itu benar-benar shock dan tidak menyangka akan mendapat kejutan menyakitkan dari dua orang yang paling ia cintai.
Yasmin tidak hanya dikhianati oleh calon suaminya, tapi ia juga ditusuk dari belakang oleh ibunya sendiri. Bagaimana bisa, seorang ibu yang seharusnya menjadi ibu mertua dari suami Yasmin, justru tega merebut pria yang akan dinikahi oleh gadis itu.
Yasmin benar-benar hancur. Yasmin kecewa dan marah besar pada Aditya dan Bella. Dari detik pertama video itu diputar, Yasmin sudah dapat melihat dengan jelas wajah ibu serta calon suaminya itu.
Hari bahagia Yasmin langsung berubah menjadi mimpi buruk hanya dalam waktu sekejap. Suara makian dan hujatan dari tamu undangan terdengar makin garang dan tidak terkendali.
Yasmin dan Aditya sudah tak dapat lagi melanjutkan pernikahan ini. Mau tak mau, mereka harus membatalkan pernikahan. Para tamu undangan pun dibubarkan secara paksa.
Yasmin sudah tak sudi menjadi istri pengkhianat seperti Aditya. Gadis itu marah, jijik, dan kesal pada calon suami serta ibunya yang sudah merusak hari bahagianya.
36)“Ini dia rumah makan yang aku ceritakan itu, Yas. Terlihat sederhana tapi cita rasa makanannya gak ngalahin masakan restoran,” ujar Mey dengan mata berbinar, jelas sekali ia sudah sering makan di tempat ini.Yasmin ikut menoleh ke arah bangunan sederhana itu. Cat dindingnya sudah agak pudar, tapi terasa hangat dengan nuansa rumahan. “Wah, jadi gak sabar ingin nyoba,” jawabnya sambil tersenyum tipis.Mey menggandeng lengan Yasmin. “Ayo masuk ke dalam. Jangan lihat dari luar aja, kamu harus cobain langsung.”Mereka pun masuk dan memilih duduk di meja dekat jendela. Aroma tumisan bawang dan kaldu hangat langsung menyeruak. Yasmin sudah mulai membuka buku menu, ketika samar-samar telinganya menangkap suara yang ia kenal.“Bas itu sebenarnya gak pernah bisa lepas dari aku, ngerti gak sih?” suara seorang wanita terdengar, tajam, penuh percaya diri.Yasmin mendongak pelan, matanya terbelalak begitu menyadari siapa yang sedang bicara di meja seberang. “Clara…” batinnya tercekat. Ia menund
35)Pagi ini, Yasmin tetap mengacuhkan Bastian. Sekalipun Bastian mencoba mengambil perhatian Yasmin. “Yas, ini aku buatkan minuman hangat untukmu.”Jangankan menjawab, menoleh saja Yasmin tidak, dan itu membuat Bastian sedikit sedih. “”Ini semua karena Clara!” batinnya yang kesal sendiri, apalagi hubungan keduanya baru hangat, baru tumbuh benih-benih cinta, dan sekarang. Rumah tangga keduanya justru di terpa masalah. “Yas, tolong dengarkan aku,” ujar Bastian. Yasmin memilih untuk mengambil minum sendiri.“Aku tidak ada hubungan apapun dengannya, dan aku berani bersumpah. Kalau aku tidak pernah menyentuhnya,” lanjut Bastian mencoba menjelaskan. Tapi Yasmin, ia memilih untuk berangkat kerja, dan Bastian. Ia mengejar Yasmin ke depan dan membuka pintu mobilnya untuk Yasmin, namun sayangnya Yasmin tidak mau masuk ke dalam mobil Bastian. “Yas, biarkan aku mengantar mu.”Yasmin tetap pergi berlalu, bahkan tanpa mengucapkan sepatah katapun. “Argh, ini semua karena Clara,” ungkapnya lagi.
34)Makan malam yang semula disiapkan Yasmin jadi dingin, kehangatan yang sempat diimpikan mendadak hilang. Setelah kedatangan Clara, yang pulang dengan membawa kepuasan. Dan sekarang Bastian jadi sedikit frustasi kecil, memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Baru saja kekosongan hatinya diisi oleh Yasmin, dan sekarang. Sebuah masalah justru datang menerpa. “Oh Tuhan, mengapa seperti ini?”Bastian menarik rambutnya sedikit frustasi. “Dan kamu Clara, tidak akan aku biarkan kamu merusak rumah tangga ku.”Bastian berdiri, lalu tangannya meraih handphone yang ada di dalam saku celananya. Sebuah nama dalam kotak pencarian ia tulis. “”Bima.” Pria yang akan ia hubungi, sehingga panggilan itu langsung terhubung.Dari seberang telepon, suara bariton pria terdengar nyaring di telinga Bastian. “Iya halo Bastian.”Bastian segera menjawab. [Bim, kamu ada kerjaan gak?]“Enggak, kenapa?”[Aku mau minta tolong, Bim.”]“Minta tolong apa?”Bastian lantas menceritakan semuanya, sampai Bima lang
33)Yasmin pulang lebih awal daripada Bastian, hal itu ia lakukan karena ingin menyiapkan makan malam spesial untuk suaminya. Sebagai rasa syukurnya karena hari ini butiknya mendapatkan penghargaan dari asosiasi pengusaha lokal sebagai butik dengan desain paling inovatif tahun ini.Sesampainya di rumah, Yasmin langsung menggantung tasnya lalu menuju dapur. Ia sudah menyiapkan bahan-bahan sejak pagi tadi. Tangannya cekatan meracik bumbu, sesekali ia tersenyum kecil membayangkan wajah Bastian saat nanti mencicipi masakannya.“Semoga dia suka… dan semoga ini bisa jadi kenangan manis untuk kita,” gumam Yasmin pelan sambil menata meja makan dengan lilin kecil dan bunga segar.Dan tidak berselang lama, seseorang yang ditunggu kedatangannya akhirnya datang juga. Segera Yasmin berlari ke arah luar. Ia langsung memasang senyum manis di wajahnya ketika melihat Bastian turun dari dalam mobil. “Akhirnya kamu datang juga, Bastian.”Bastian langsung memberikan jas kerjanya ke Yasmin, dan Yasmin la
32)“Dia tidak cuman cantik, tapi juga wanita karier,” gumam Bastian dalam hatinya, ada rasa kagum tersendiri mempunyai istri seperti Yasmin, tapi yang jadi masalahnya … “Kenapa aku tiba-tiba memikirkannya,” ungkap Bastian sampai geleng-geleng kepala. “Apa aku sudah jatuh cinta beneran padanya?” tambah Bastian yang bermonolog sendiri. Sangking fokusnya memikirkan Yasmin, sampai Bastian gak sadar kalau sekarang ia sudah tiba di perusahaan miliknya. “Ayo Bastian, semangat. Jangan mikirin dia terus, waktunya memikirkan pekerjaan,” tambahnya mengingatkan diri sendiri, dan setelah itu. Bastian turun dari dalam mobilnya, dilanjutkan dengan ia yang berjalan ke arah dalam. Namun, sebuah tangan langsung menggenggam erat tangannya, dan itu tentunya membuat Bastian reflek kaget. “Kamu!” Bastian langsung melepas kasar tangannya dari wanita itu. “Bas, aku hanya ingin bicara. Sebentar aja,” kata Clara dengan nada memohon. “Cukup!” bentak Bastian. “Jangan pernah ganggu aku lagi!” tegas Bastian
31)Tapi baru selangkah menuju arah pintu, tiba-tiba terdengar suara. “Yasmin!”Keduanya menoleh, dan ….Yasmin langsung berlari memeluk sahabatnya Mey. “Akhirnya kamu datang juga, Yas,” lirihnya sambil berpelukan. Yasmin tampak bahagia, wajahnya berseri-seri. Pertemuan ini membuatnya begitu senang. “Iya Mey, aku bosan di rumah.”Mey memindahkan pandangannya ke Bastian. “Dia, apa dia ….” Mey tidak berani menebak. “Perkenalkan, dia Bastian. Suamiku.”Mey terbelalak. “Apa, dia suamimu?”Yasmin menganggukkan kepalanya, sedangkan Bastian mengulurkan tangannya. “Perkenalkan aku, Bastian,” ujar Bastian memperkenalkan diri. Mey menjawab uluran tangan Bastian. “Hai Bastian, aku Mey.”Mey langsung menarik tangan Yasmin sedikit menjauh dari Bastian, tidak begitu jauh. Sehingga apa yang diucapkan keduanya masih terdengar jelas oleh Bastian. Seperti saat Mey berkata, “Yas, kamu pintar banget nyari suami.”Yasmin tersenyum kecil dan sesekali melirik ke arah Bastian. “Dia lebih tampan dari yan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments