Setelah mengobrol beberapa saat, Livia bangkit dari duduknya. "Mari, biar kutunjukkan kamar kalian," ujarnya ramah, lalu menuntun Daniel dan Aruna menaiki tangga menuju lantai dua.Mereka berjalan menyusuri koridor yang dihiasi lukisan-lukisan indah. Livia berhenti di depan sebuah pintu kayu bercat putih."Daniel, ini kamarmu," ucapnya sambil membuka pintu, menampakkan kamar luas dengan perabotan minimalis namun mewah. "Kamarmu bersebelahan dengan kamar Dika, pengawal pribadiku yang tinggal di sini."Daniel mengangguk berterima kasih, lalu Livia melanjutkan langkahnya ke pintu sebelah yang berjarak beberapa meter."Dan Aruna, ini kamarmu," Livia membuka pintu lainnya. "Kamarmu dekat dengan kamar Elena, sahabatku. Daniel pasti kenal dengan Elena. Ya kan, Daniel?"Daniel mengangguk. "Tentu saja. Dia wanita yang sering berkunjung ke kontrakanmu dulu, kan?"Livia mengangguk.Aruna tersenyum hangat. "Terima kasih banyak, Livia. Kamu sangat baik pada kami.""Kalian sebaiknya beristirahat du
Last Updated : 2025-05-21 Read more