All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 361 - Chapter 370

"Hmph!"Saat melewati Qin Yun dan yang lain, Nian Wuji dan Cao Heng dari Kota Wei mencibir."Tunggu saja. Meski kau bertahan lebih lama dariku, dalam Ujian Pertama Kompetisi Lima Kota tiga hari lagi, aku akan menunjukkan siapa jenius sejati. Anak-anak Kota Awan, lebih baik kalian bersiap."Dengan senyum dingin, mata Nian Wuji menyapu para jenius Kota Awan, lalu pergi dengan angkuh.Qin Yan memandangi para kultivator dan jenius dari Kota Wei, lalu bergumam dalam hati: “Aku khawatir faksi Guixian dan Kota Wei akan menjadi lawan kita dalam ujian pertama Kompetisi Besar tiga hari lagi.”Mu Qinyue mencibir, “Mereka ingin membunuh kita? Lalu kenapa kita tidak bisa membunuh mereka? Dari segi kekuatan, kita tidak kalah jauh dari mereka.”Qin Yun melirik ke arah Mu Qinyue. Meskipun ia seorang wanita, keberaniannya tak perlu diragukan.Sementara itu, Qin Feng, yang merupakan yang terkuat di antara mereka, tak berkata sepatah pun. Ia hanya melirik Qin Yun sekilas.Sekilas, tapi tetap tertangkap

Qin Yun melirik ke arah Wei Tianming. Dengan sekali pandang, ia langsung memahami kondisi orang tua itu. "Sebagian kekuatan Wei Tianming sudah mulai bertransformasi ke tingkat kelima. Tapi usianya jadi penghalang. Darahnya mulai membusuk. Tanpa keberuntungan besar, peluangnya untuk menembus tingkat sekte mungkin tak sampai tiga puluh persen."Wei Tianming menatap ke arah peserta dan mengumumkan dengan suara lantang, "Tahun ini, lebih dari 1.700 pejuang muda dari lima kota barat laut ikut serta dalam ujian awal Kejuaraan Lima Kota. Ujian ini dibagi menjadi dua putaran. Pertama: pengalaman bertahan hidup. Kedua: duel arena. Siapa pun yang lolos putaran pertama akan mendapat hadiah dari lima kota. Jika berhasil masuk 20 besar duel arena, hadiahnya akan jauh lebih besar.""Sekarang, saya akan umumkan aturan putaran pertama.""Tempat ujian adalah hutan pegunungan di depan. Di dalamnya hidup banyak binatang darah yang buas. Tugas kalian: bertahan hidup selama lima hari dan berburu cukup ban

Di sudut lain hutan. "Cao Heng, kami sudah menyerahkan kristal darah. Jangan menekan kami lebih dari ini," ujar dua murid Kota Awan sambil menggenggam senjata mereka. "Terlalu menekan?" Cao Heng menyeringai. "Kalian semua dari Kota Awan akan mati." Wuss! Dua cahaya hitam meledak dari tangan Fan Hao, menyapu ke arah mereka. "Mu Qinyue dan yang lainnya tidak akan membiarkanmu lolos!" Kedua prajurit itu menghancurkan giok penyelamat secara bersamaan. Srak! Cahaya menyambar, mereka menghilang. Tapi di udara, sebuah lengan terjatuh, darah muncrat. "Cepat juga mereka kabur." Hao Heng memandangi lengan yang tergeletak di tanah, lalu menghilang dalam hutan. --- Di berbagai bagian hutan, pertempuran seperti ini terus terjadi. Setiap kali murid Kota Awan bertemu dengan murid Kota Wei atau faksi Guixian, pertarungan berdarah pun pecah. Faksi Guixian dan Kota Wei sedang memburu para jenius Kota Awan. Lima hari cukup untuk menyelesaikan ujian awal. Sekarang, yang terpent

"Haha, masuk ke Kolam Roh Darah bukan sesuatu yang spesial! Qin Yun, Tuan Muda dari Klan Qin, Putra Qin Zhang Qin dari Kota Awan, dan juara ujian Ujian Masuk Akademi Tianwei, kan?" "Kau menyelidikiku?" tanya Qin Yun dengan tatapan tajam. "Kau pikir terlalu jauh. Kami memang punya daftar semua jenius yang masuk Kolam Roh Darah dari Kota Awan. Fokus kami sebenarnya pada Qin Feng. Kau hanya kebetulan. Tapi karena identitasmu, menurut Tuan Muda Cao Heng, membunuh siapa pun dari Kota Awan yang masuk Kolam Roh Darah akan diberi harta Tingkat 3." Qin Yun tertawa ringan, "Jadi nyawaku hanya seharga harta Tingkat 3? Rendah sekali." "Tapi tak mudah memenggal kepalaku!" Prajurit Kota Wei mengangkat pedangnya. "Kau kira hanya karena masuk Kolam Roh Darah, kau bisa melawanku? Mari kuberi tahu perbedaan antara kau dan aku!" Dalam sekejap, ia menghilang dari tempatnya dan muncul puluhan meter di depan Qin Yun, pedang perang diangkat dan dihantamkan ke bawah. Ledakan aura tajam muncul. P

"Buka dunia!" Diliputi bayangan kematian, pendekar Kota Wei meraung. Energi dan darahnya menyembur hebat, dan dia menghantamkan pukulan kuat sambil mencengkeram kepingan giok di tangan kirinya—siap dihancurkan kapan saja. "Mati!" Qin Yun berseru, tinjunya melesat dan bentrok langsung dengan tinju sang pendekar. "Engh!" Tubuh pendekar Kota Wei itu koyak dalam sekejap, hancur menjadi kepingan, dan tewas di tempat. Bahkan dia tak sempat menghancurkan kepingan gioknya. "Sebenarnya aku hanya ingin melumpuhkanmu. Tapi kau membunuh sembarangan, tanganmu sudah berlumuran darah. Maka, aku tak punya pilihan." Qin Yun mendarat dengan tenang dan menggelengkan kepala. Jika pendekar itu tidak membunuh si jenius muda dari Kota Awan sebelumnya, mungkin dia hanya akan melumpuhkannya. Tapi tindakan membunuh sembarangan menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang kejam. Jika dibiarkan hidup, hanya akan terus mencelakai yang lain. Bahkan jika kultivasinya dihapus, bakat seperti itu tetap b