"Pudji, katakan saja bila kau butuh sesuatu padaku ya," ucap Joko lembut. Joko keluarkan lagi kantung uangnya, dan sekeping gobog perak kini diberikan pada Pudji. "Ambillah Pudji. Untuk adik-adikmu di rumah," bisik Joko lembut. "Ahh, Mas Joko. I-ini terlalu besar Kangmas," ucap Pudji tergagap. Dia sangat mengenal lelaki baik yang satu ini, pria beristri namun tak bahagia dengan istrinya. Percekcokan kerap terjadi antara dia dan istrinya, yang sering main gila dengan pemuda-pemuda berandalan. Ya, Pudji dan Joko saling tahu satu sama lain, tentang latar kehidupan mereka. Karena sebenarnya kediaman mereka tak jauh. Hanya berjarak ratusan langkah saja. "Ssthh..! Terimalah saja Pudji. Mas pulang dulu ya. Mmhhp," ucap Joko, seraya mencium kening Pudji, lalu membuka pintu kamar dan pergi. Pudji baru saja menutup pintu kamarnya, dan hendak merebahkan diri sejenak. Saat ... Tok, tok, tokk..! "Pudji..! Ada Utari mencarimu di ruang depan..!" terdengar suara ketukkan pintu kamar. Salah
Terakhir Diperbarui : 2025-06-02 Baca selengkapnya