"Aihh..! Mas Yoga..! Tsk, tsk..!" Prasti tersentak haru, seraya makin erat memeluk Elang. Tanpa bisa ditahannya airmata mengalir, dan isaknya pun terdengar lagi. "Dan untuk menguasai aji Sabdo Jagad itu. Eyang Paminggir mengatakan hal itu tergantung takdir, Prasti. Bisa dibutuhkan waktu sepuluh, seratus, seribu, atau bahkan aku tak akan bisa menguasainya. Hingga akhir hidupku," ujar Elang lagi pelan."Ahh.." hanya desah lirih prihatin, yang bisa keluar dari mulut Prasti. Ya, kini Prasti merasa sangat memahami, apa sebenarnya yang menjadi beban berat di hati dan pikiran, dari lelaki yang dikasihinya itu. Hati Prasti tunduk setunduk-tunduknya, mengetahui dasar pemikiran yang sangat jauh dan bijak dari Elang. 'Kau memang satu di antara pemuda sejagad ini Mas Yoga. Sungguh beruntung istrimu di sana memiliki hatimu', bathin Prasti, mengagumi Elang. *** Sementara itu di kerajaan Kalpataru. Setelah memerintahkan pencabutan semua gambar Elang dan Prasti, dan membebaskannya sebagai bur
Terakhir Diperbarui : 2025-06-22 Baca selengkapnya