"Bedebah..! Siapa kau cari mati ikut campur urusanku..?!" sentak si Baju Kuning, yang kini beranjak berdiri dari kursinya. Matanya melotot merah, karena pengaruh tuak yang telah diminumnya. Dia merasa tak takut dengan siapapun saat itu. Karena dimejanya ada seorang pendekar ternama, yang pasti akan membelanya. Begitu pikirnya. Si gadis itu pun dibiarkannya berlari masuk ke arah dapur bersama ayahnya. Emosinya telah terpancing menggelegak, dengan kehadiran pemuda yang mengganggunya itu. "Aku cuma perantau, yang tak suka melihat kelakuan bejatmu," ujar si pemuda tenang, seraya membalikkan badannya. Dia bermaksud kembali menuju ke mejanya, setelah melihat si Gadis telah aman. Dan telah masuk kembali ke dapur, bersama ayahnya. Dia pun tak ingin berpanjang urusan lagi, dengan si Baju Kuning dan dua teman semejanya itu. Namun ... Sraankh..!! Si Baju Kuning cepat menarik goloknya di atas meja, dan langsung melepas sarungnya. "Ahh..! Awaass..!!" teriak para pengunjung rumah makan kag
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya