"Tante Shella itu penyihir," ucapnya dengan bergidik. "Mama takut. Mas Juna nggak takut?" "Takut, Ma." Juna menunduk. "Bagus, lain kali kalau ketemu Tante Shella bacain doa aja." Shana tersenyum puas. *** Pintu lift terbuka, sampai di mana lantai ruangan Ndaru berada. Sambutan ramah langsung Shana terima. Ada Gilang serta Fajar yang kompak berdiri untuk menyapa. Shana baru sadar jika tidak ada karyawan perempuan di sekitar Ndaru. "Selamat siang, Bu." "Siang, Mas." Shana tampak ragu untuk bertanya, tetapi dia tetap bertanya pada Gilang. "Pak Ndaru di dalam?" Gilang mengangguk dan menggiring Shana untuk masuk. Awalnya Shana ingin menolak, tetapi sudah terlambat baginya untuk mengelak. Akhirnya Shana memilih untuk mengetuk pintu ruangan Ndaru sekali dan membukanya. Hanya kepala yang Shana perlihatkan. Dia memberikan senyum konyol begitu tatapan matanya bertemu dengan Ndaru. Jangan harap ada senyum balasan, pria itu malah menatapnya datar. Melihat itu, Shana menari
Huling Na-update : 2025-04-09 Magbasa pa