Malam telah larut. Sepi menyelimuti rumah besar itu, menyisakan suara detik jarum jam dan desir angin dari sela-sela ventilasi. Di balik pintu kamar yang tertutup rapat, Riana terlelap di ranjangnya. Namun tidur itu bukan tidur yang tenang.Peluh dingin mengalir dari pelipisnya. Dalam mimpinya, Riana kembali ke masa lalu, masa yang selalu ia hindari untuk dikenang.Ia berdiri di ruang ICU, mengenakan selendang hitam dan jas hujan basah. Suara alat medis berdengung dalam frekuensi menyakitkan. Di hadapannya, tubuh Soni, anak pertamanya, terbujur lemah, selang dan kabel menempel di mana-mana."Bu, kami sudah melakukan yang terbaik," ujar sang dokter dengan nada datar, seperti tak ingin ikut tenggelam dalam duka. "Tapi putra Ibu tak berhasil bertahan."
Terakhir Diperbarui : 2025-06-06 Baca selengkapnya