Setelah beberapa menit, Sisil keluar dari kamar, kini dengan pakaian yang lebih kasual namun tetap menawan. Langkahnya santai, penuh percaya diri, menyusuri lorong rumah menuju dapur. Namun, langkahnya terhenti ketika ia berpapasan dengan Bu Winda, kepala pelayan setia keluarga Hans.Wanita paruh baya itu mematung sejenak. Matanya membelalak begitu melihat Sisil keluar dari kamar Pak Hans pagi-pagi begini. Namun, karena Pak Hans sedang di rumah, ia menahan diri. Wajahnya kaku, hanya mengangguk tanpa sepatah kata, lalu melengos dengan pandangan sinis dan melanjutkan langkah menuju kamar Neul.Sisil menoleh, hatinya panas. Ia tak terima diperlakukan seperti itu."Bu Winda!" panggilnya dengan nada tajam.
Terakhir Diperbarui : 2025-06-05 Baca selengkapnya