All Chapters of Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam: Chapter 361 - Chapter 370

Tepat ketika barisan infanteri mencapai pertengahan jalan, gemuruh baru terdengar dari belakang. Kali ini bukan langkah kaki, melainkan dentuman kuku kuda yang berlari.Tanah bergetar lebih keras, hingga beberapa genteng rumah berjatuhan.Kavaleri Sekte Xuanyin Zong muncul dalam formasi segitiga yang sempurna.Kuda-kuda mereka bukanlah kuda biasa. Bulunya hitam legam dengan mata merah menyala, napas mereka mengeluarkan asap keunguan. Beberapa di antaranya memiliki tanduk kecil di dahi, menunjukkan bahwa mereka adalah ras kuda iblis.Penunggang kavaleri mengenakan armor kulit yang diperkuat dengan logam hitam. Tombak di tangan mereka berujung tengkorak manusia, bukan hiasan, tetapi tengkorak asli musuh yang pernah mereka kalahkan.Rambut mereka dibiarkan tergerai panjang, berkibar di angin seperti bendera hitam."Astaga, itu kuda neraka!" seru Lao Chen sambil nyaris menjatuhkan cangkir tehnya. "Aku kira itu hanya legenda!"Putrinya, Xiao Ling, malah terlihat terpesona. "Daxia, mereka b

Salah satu elf betina berambut panjang berhenti di depan genangan darah yang ditinggalkan oleh Xue Tianmo.Tanaman di tangannya sejenis bunga dengan kelopak hitam, yang langsung menjulurkan akar-akarnya dan menyerap semua darah hingga bersih. Bunga itu lalu mekar lebih lebar dan mengeluarkan aroma manis yang menyeramkan."Makanan segar," kata elf itu dengan suara merdu namun dingin. "Sudah lama kami tidak merasakan darah kultivator."Di belakang para elf, muncul makhluk yang membuat seluruh penduduk terpaku dalam ketakutan dan kekaguman.Seekor naga es raksasa merangkak perlahan di jalan yang sekarang terasa sempit untuk tubuhnya yang besar.Panjang naga itu mencapai tiga puluh meter, dengan sisik biru tua yang berkilauan seperti kristal es. Mata emasnya sebesar roda kereta, menatap ke segala arah dengan kecerdasan yang mengerikan.Setiap kali ia bernapas, uap dingin keluar dari lubang hidungnya, membuat udara di sekitarnya beku.Yang paling menakjubkan adalah ketika Rong Tian melompa

Hun Tunshi tidak bergerak dari tempatnya berdiri.Mata merahnya memandang serangan yang datang dengan ekspresi jenuh. "Teknik angin yang indah. Sayang sekali masih terlalu lemah untuk menyentuhku."Ia mengangkat kedua tangannya yang seperti cakar, kuku-kukunya tiba-tiba memanjang menjadi sepuluh sentimeter. Cakar hitam itu berpendar dengan energi kematian yang pekat, menciptakan aura gelap di sekelilingnya."Cakar Penyedot Jiwa!"Sepuluh cakaran energi hitam meluncur ke atas, berbenturan langsung dengan tornado angin putih. Benturan itu menciptakan ledakan qi yang luar biasa, seperti gelombang kejut menyebar ke segala arah, membuat tulang-tulang di sekitarnya beterbangan seperti hujan putih.Feng Qingxuan terpental ke belakang, darah segar merembes dari sudut bibirnya. Namun ia berhasil mendarat dengan anggun, langsung bersiap untuk serangan berikutnya."Daya serap jiwa yang mengerikan," gumamnya sambil mengusap darah di bibirnya. "Tidak heran Hun Tunshi disebut panglima zombie terkua

Malam merangkul Padang Jiwa Terkoyak dengan selimut kelam yang mencekam.Bulan sabit menggantung tipis di langit, nyaris tersembunyi di balik awan hitam yang bergerak perlahan. Bintang-bintang berkelip redup, seolah enggan menyinari medan perang yang dipenuhi darah dan penderitaan.Kesepakatan tidak tertulis antara kedua pihak berlaku sejak perang kuno dimulai. Malam adalah waktu untuk memulihkan luka dan mempersiapkan kematian esok hari.Namun keheningan yang seharusnya menenangkan kini dipecah oleh jeritan panjang yang menggema dari tenda-tenda hitam di sisi utara padang.Rong Tian berjalan pelan di antara barisan tenda darurat yang didirikan pasukannya. Topeng giok hitamnya telah ia lepas, menampakkan wajah pucat dengan mata keemasan yang berkilat tajam.Rambutnya berwarna kelabu keperakan yang panjang tampak berkibar tertiup angin malam yang membawa bau anyir darah dan sesuatu yang membusuk.Tenda pertama yang ia masuki dipenuhi suara rintihan yang menyayat hati.Tiga puluh kultiv

Matahari belum menampakkan diri ketika neraka kecil tercipta di Padang Jiwa Terkoyak.Ribuan jiangshi menyerbu dari segala arah dengan gerakan yang tidak beraturan namun menakutkan. Tanah bergetar karena derap kaki mayat hidup yang tidak pernah lelah, sementara udara dipenuhi dengan bau busuk yang menyesakkan napas.Dari barisan depan pasukan jiangshi, sosok yang sangat mengerikan muncul.Meng Moshen, Utusan Neraka yang telah dijadikan zombie oleh Rong Tian, melangkah maju dengan aura kematian yang begitu pekat hingga rumput di sekitarnya langsung layu. Tubuhnya yang tinggi besar diselimuti jubah compang-camping berwarna ungu tua, sementara mata hijau pucatnya memancarkan cahaya yang menyeramkan."Penenun Mimpi Buruk datang membawa kematian," suara seraknya bergema di seluruh padang seperti gong neraka.Di sisi lain, Tetua Hunyuan dari Sekte Hunyuan Dao maju menghadapi zombie utusan neraka itu. Pria tua berusia seratus lima puluh tahun itu memiliki janggut putih panjang dan mata yang