All Chapters of Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam: Chapter 331 - Chapter 340

Lampu-lampu minyak yang tergantung di sekeliling ruangan mulai diredupkan secara bertahap, menciptakan suasana mistis dan magis.Gong perunggu besar dipukul dengan kuat sebanyak tiga kali berturut-turut, bunyi nyaringnnya bergema di seluruh ruangan, menandakan bahwa pertunjukan yang ditunggu-tunggu akan segera dimulai.Tirai sutra merah berbordir emas terangkat perlahan dengan anggun, menampilkan latar belakang langit biru cerah dengan sembilan matahari bersinar terang yang tampak begitu nyata.Semua pemandangan ini diciptakan dengan menggunakan teknik ilusi tingkat tinggi yang memanfaatkan kekuatan spiritual, membuat seluruh penonton yang hadir terkesiap kagum dan bertepuk tangan meriah."Kisah legendaris Hou Yi, sang pemanah agung yang perkasa, dan Chang'e, sang dewi bulan yang cantik jelita," gumam Tao Zhen pada dirinya sendiri dengan suara rendah, mata kecilnya berbinar penuh antisipasi dan kegembiraan.Seorang penari pria dengan postur tubuh tinggi tegap dan kostum pemanah tradis

An Wuji tertawa kecil dengan suara merdu, sengaja memiringkan kepalanya dengan gaya menggoda yang ia pelajari bertahun-tahun. Tangannya yang lembut menyentuh dada bidang Tao Zhen."Apakah Yang Mulia berkeinginan untuk mencicipi rasanya?"Tao Zhen tidak membuang waktu sedikitpun, matanya berkilat penuh nafsu ketika langsung mencondongkan tubuh gemuknya untuk mencium bibir merah An Wuji.Namun, ketika jarak antara wajah mereka tinggal beberapa jari saja, An Wuji tiba-tiba mendorong dada Tao Zhen dengan lembut namun tegas."Jangan terburu-buru, Yang Mulia," bisik An Wuji dengan suara yang dibuat manja. "Biarkan hamba mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melayani Yang Mulia dengan sempurna."An Wuji bangkit dengan gerakan yang penuh perhitungan, perlahan-lahan mulai melepas jubah luar sutranya dengan gerakan yang dibuat menggoda.Kain halus itu jatuh ke lantai dengan bunyi lembut. Tao Zhen menelan ludah dengan susah payah ketika melihat lekuk tubuh yang tersembunyi di balik pakaian

Udara di dalam kamar Penginapan Bulan Perak tiba-tiba berubah mencekam.Aura mengerikan memancar dari sosok pemuda berambut putih yang berdiri tenang di ambang pintu, seolah kematian itu sendiri telah menjelma menjadi manusia.Yao Qianhuan dan An Wuji merasakan tekanan qi yang luar biasa menekan dada mereka, membuat napas terasa berat bagaikan menghirup sirup kental."Sekte Baibian Men," gumam pemuda itu dengan nada datar yang justru lebih menakutkan daripada teriakan marah.An Wuji yang masih menyamar sebagai wanita cantik pemeran Chang'e langsung melompat mundur, tangannya dengan gesit meraih tiga jarum beracun dari balik lengan bajunya. Mata tajamnya menatap pemuda misterius dengan waspada tinggi."Siapa gerangan Daxia? Mengapa mengganggu urusan kami?"Yao Qianhuan tidak tinggal diam. Pemuda tampan pemeran Hou Yi itu mengaktifkan teknik ilusi andalannya. Udara di sekitarnya bergetar, menciptakan bayangan-bayangan palsu dirinya yang bergerak dalam pola rumit."An Wuji, awas! Aura qi

Suasana hening yang mencekam menyelimuti aula. Beberapa anak buah yang mendengar nama itu langsung pingsan karena ketakutan. Yang lain bergetar hebat sambil berusaha menyembuyikan diri di balik pilar-pilar aula.Mo Qianmian mundur selangkah, tangannya secara refleks bergerak ke arah senjata tersembunyi di balik jubahnya. "Raja Kelelawar Hitam... Tuan Muda yang kabarnya telah menghancurkan aliansi tiga sekte ortodoks dan mengalahkan pasukan elit kekaisaran...""Benar," jawab Rong Tian dengan nada datar. "Dan sekarang aku datang untuk menawarkan aliansi kepada Sekte Baibian Men."Suara bisikan terdengar dari para anak buah yang masih sadar. Mereka saling berbisik dengan nada tidak percaya dan takjub."Dia masih begitu muda... Bagaimana mungkin kultivator seumuran anak remaja bisa memimpin sekte sebesar Sekte Xuanyin Zong?""Lihat auranya... Mengerikan sekali. Seperti menatap jurang neraka yang dalam.""Pantas saja dia bisa mengalahkan kultivator-kultivator senior. Jenius seperti ini lah

Kultivator iblis berusaha mempertahankan diri dengan formasi kabut racun mereka, namun serangan yang datang dari segala arah terlalu dahsyat. Kabut hijau mereka terpotong-potong oleh ratusan kilatan pedang, berubah menjadi serpihan asap yang tersebar ke udara."Ahhhh!" Shi Yin Chen menjerit kesakitan ketika tiga pedang menembus tubuhnya secara bersamaan. Darah merah kehitaman menyembur dari mulutnya, membasahi tanah dengan bau anyir yang menyengat.Tubuhnya terpental dan menabrak batang pohon pinus spiritual, membuat pohon itu retak dan mengeluarkan getah emas yang menetes perlahan. Pei Wu Gu mencoba melarikan diri dengan teknik pelarian "Langkah Bayangan Kabut," namun kakinya dipotong oleh pedang Sun Yi Feng sebelum sempat menghilang."Tidak... tidak mungkin..." bisik Jin Hun Ye sambil mundur selangkah. Di sekitarnya, rekan-rekannya berjatuhan satu per satu dalam genangan darah mereka sendiri.Wei Xing Chen berjalan perlahan mendekati Jin Hun Ye, ujung pedangnya menetes darah yang mas