Semua Bab Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam: Bab 321 - Bab 330

Penatua Zhao Tianming dari Sekte Tianjian Ge mengangkat tangannya, menyuruh para murid untuk tenang. "Jangan terpancing. Kita di wilayah mereka sekarang."Dari kegelapan celah, lima puluh kultivator Sekte Xuanyin Zong muncul seperti bayangan yang memadat.Mereka mengenakan jubah hitam dengan sulaman kelelawar perak, wajah mereka tertutup topeng tulang yang hanya memperlihatkan mata mereka yang berkilat dingin. Formasi mereka rapi dan terlatih, menunjukkan disiplin yang tidak terduga dari sekte yang dikenal dengan kebrutalannya.Pemimpin mereka, pria tinggi dengan topeng tulang yang dihiasi ukiran naga hitam, melangkah maju."Wilayah Sekte Xuanyin Zong tertutup bagi penyusup," ucapnya dengan suara dalam yang bergema di dinding celah. "Kembali ke gunung kalian, atau bersiaplah menjadi bagian dari tanah ini selamanya."Yang Ziwen tertawa meremehkan, pedangnya berkilau semakin terang. "Kami bukan penyusup biasa, anjing iblis. Kami utusan resmi tiga sekte besar untuk membawa pemimpin kalia

Sosok Raja Kelelawar Hitam berdiri angkuh di puncak tebing, jubah hitamnya berkibar liar diterjang angin malam seperti sayap kelelawar raksasa yang siap menelan langit.Topeng giok hitam yang menutupi wajahnya berkilau dingin di bawah cahaya bulan, ukiran kelelawar pada topeng tersebut seolah hidup dan bergerak setiap kali bayangan awan melintas.Seruling hitam panjang di tangannya memancarkan aura kematian yang membuat udara di sekitarnya bergetar halus.Di bawah tebing, sembilan kultivator dari tiga sekte ortodoks terpojok, tubuh mereka penuh luka dan darah.Tiga panglima zombie, Duan Meng, Fan Liu, dan Hun Tunshi tampak berdiri menghadang dengan mata biru yang bersinar dalam kegelapan, tubuh mereka yang pucat tak menunjukkan tanda-tanda kelelahan meski telah bertarung sengit."Kalian berani memasuki wilayah Sekte Xuanyin Zong tanpa izin," suara Raja Kelelawar Hitam bergema dari balik topeng, setiap kata terasa seperti es yang menusuk tulang."Membantai penduduk tak bersalah yang hi

"Panglima Jin Wuji," suaranya dingin dan tenang, namun terdengar jelas hingga ke sudut terjauh alun-alun."Apakah Kekaisaran Lingxiao Tian begitu haus darah hingga mengirim pasukan ke kota aku tanpa undangan?"Jin Wuji mengarahkan pedangnya ke arah Raja Kelelawar Hitam. "Atas nama Kaisar Long Zhentian, aku menuntut pertanggungjawaban atas pembantaian Klan Bai! Turun dan hadapi aku dalam duel, jika masih memiliki kehormatan!"Raja Kelelawar Hitam menatap rombongan kultivator di bawahnya dengan tatapan dingin dari balik topeng. Tanpa berkata apa-apa, ia mengangkat tangan kanannya dan melambai sekali.Seketika, udara di sekitar alun-alun bergetar hebat.Dari tanah, lima cakar raksasa berwarna hitam keunguan muncul, masing-masing setinggi tiga zhang. Cakar-cakar itu menyapu alun-alun dengan kecepatan luar biasa, menghantam kultivator elit Kekaisaran seperti angin topan menerbangkan debu."Teknik Cakar Setan!" teriak Jin Wuji, berusaha menangkis dengan pedangnya.Namun cakar-cakar itu terl

"Master tidak pernah menggunakan wajah yang sama dua kali," bisik seorang anggota sekte kepada rekannya yang baru bergabung."Ada yang bilang ia bisa berubah menjadi wanita cantik atau pria tua dalam hitungan detik, tanpa menggunakan topeng atau riasan."Mo Qianmian jarang menampakkan diri, bahkan dalam pertemuan sekte. Ia lebih sering memberikan perintah melalui wakilnya, Xu Wuhen, yang dikenal sebagai Pembunuh Tanpa Jejak.Pria berusia empat puluhan dengan wajah biasa yang mudah dilupakan ini adalah tangan kanan Mo Qianmian, mengatur operasi lapangan dan memastikan setiap misi berjalan sesuai rencana."Pembunuhan bukan hanya tentang mengakhiri nyawa," Xu Wuhen sering berkata kepada anggota baru."Tapi tentang melakukannya tanpa meninggalkan jejak, tanpa menimbulkan kecurigaan, dan tanpa mengubah ekspresi wajah."Tiga penasihat utama sekte membantu Mo Qianmian dan Xu Wuhen menjalankan organisasi.Ying Jiutian, Kepala Mata-mata, mengendalikan jaringan informan yang tersebar di seluruh

Angin laut membawa aroma garam yang tajam dan menguar kuat dari deretan gerobak kayu jati yang berjajar rapi sepanjang dermaga utama Pelabuhan Kota Lingxu Hai Shi.Tao Zhen, seorang pedagang garam berlisensi kekaisaran yang terpandang, mengangkat lengan baju sutranya untuk mengusap tetesan peluh yang mengalir deras di dahi lebarnya.Tubuh gempalnya yang mengenakan jubah brokat berwarna hijau zamrud bergoyang pelan ketika ia meledakkan tawa keras, menanggapi laporan penting dari salah seorang kepercayaannya."Jadi demikianlah keadaannya? Mereka berani menyelundupkan garam di bawah hidung para pejabat Kekaisaran?" Tao Zhen menepuk perut buncitnya dengan kepuasan, suara tepukannya bergema di tengah hiruk pikuk pelabuhan.Mata kecilnya yang tajam berkilat penuh perhitungan licik, menyapu seluruh area pelabuhan dengan cermat meski bibirnya tebal terus tersenyum ramah bagaikan pedagang pada umumnya.Tahun ini, perdagangan garam telah menjadi komoditas strategis yang diawasi dengan sangat ke