Home / Rumah Tangga / Mendadak Jadi Ibu Tiri / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Mendadak Jadi Ibu Tiri: Chapter 31 - Chapter 40

53 Chapters

Bab 30

"Dena saya pulang!" seru Deva begitu langkah kakinya membawanya memasuki rumah.Dari arah berlawanan nampak Dena berjalan mendekat berhenti di depan sang suami, sigap mengambil tas kerja dan juga jasnya.Bibirnya terkatup rapat tak mengatakan sepatah kata apapun kemudian langsung berlalu memasuki kamar begitu saja."Dia masih marah ya? saya kira sudah tidak marah lagi setelah tadi siang telfon ternyata masih marah toh" gumamnya."Hah, saya harus apa agar Dena tak marah lagi?" gumamnya lagi.Kemudian Deva mengikuti langkah sang istri memasuki kamar mereka.Saat masuk Dena yang semula duduk di sofa tengah sibuk dengan ponsel di tangannya sontak bangkit lalu berjalan keluar dari kamar.Dia tengah menghindari Deva."Hahhh,,," helaan nafas kasar otomatis keluar dari bibir Deva.Rasanya gelisah melihat istrinya tengah marah seperti itu tetapi dia juga bingung sebenarnya apa kesalahannya sampai-sampai membuat istrinya semarah itu? Deva memijit keningnya yang tiba-tiba terasa pening....
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bab 31

Pintu kayu besar dengan ukiran-ukiran mewah itu terbuka."Ahh kenyang, makanan malam ini enak banget" desah Dena sembari mengelus perut ratanya.Mereka baru pulang dari makan malam, mereka habis makan di restoran all you can eat di salah satu mall.Bagaimana gak kenyang orang dia saja tadi ambil daging sampai 10 piring, belum lagi desert dan yang lainnya, ucap Deva dalam hati tak berani dia mengucapkannya secara langsung bisa ngambek nanti istrinya.Secara tidak langsung dia mengatai istrinya itu rakus.Yahh memang,, mana semua yang dia ambil habis lagi katanya sayang mereka sudah bayar masa gak dihabiskan."Saya mau menidurkan Darren dulu" bocah kecil itu tertidur saat perjalanan pulang."Hmm,," Deva lantas berlalu menuju kamar sang putra meletakkan perlahan putranya itu di atas tempat tidur.Usai menidurkan sang putra Deva pun kembali ke kamarnya dan sang istri.Saat masuk pandangannya langsung disuguhkan istrinya yang tengah melakukan skincare rutin malamnya.Dengan sambil curi-cur
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Bab 32

1 hari sebelumnya. Ceklek,, "Mama,," disusul suara seorang wanita terdengar memanggil Mama. Mama wanita itu pun menoleh, "Ada apa Atika?" ucap sang Mama tanpa menoleh. Dia sudah hafal betul suara siapa itu. Atika berjalan masuk lebih dalam ke kamar sang Mama berdiri di sebelah beliau, badannya mengikuti sang Mama menghadap ke arah lukisan dua orang manusia berbeda gender dengan pose mesra. Atika menatap lukisan tersebut,, "Mama lagi kangen sama Papa ya?" yapp lukisan itu adalah lukisan Mamanya dan Papanya alias kedua orang tuanya. "Hmm,," senyuman sedih timbul di bibir beliau,, "Sudah 25 tahun sejak kepergian Papa kamu dan hari tepat 25 tahun Papa kamu meninggalkan kita, tak terasa ya ternyata sudah selama itu" Atika lantas merangkul bahu sang Mama mengelusnya pelan, "Yang sabar ya Ma" "Bagaimana adik kamu dia sudah selesai siap-siap?" "Sudah Ma tinggal nunggu Mama turun saja,, dia sudah nunggu di mobil" "Baiklah ayo kita berangkat" Kedua pasangan anak dan ibu
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Bab 33

Pagi hari.Secercah cahaya menembus sela-sela gorden yang tak tertutup rapat, menganggu tidur seorang perempuan cantik.Enghhh... Dia melenguh perlahan bola mata hitam nan indah miliknya terlihat.Mata Dena sontak melebar merasakan sebuah tangan membelit perut ratanya.Tangan siapa ini? ucapnya dalam hati kaget.Didongakkan kepalanya dan saat melihat siapa yang tengah tidur disebelahnya Dena pun menghela nafas lega.Mas Deva ternyata,, ucapnya dalam hati.Puk,, Dena pun memukul pelan keningnya lanjut bergumam,, "Dena,, bodoh sekali. Kenapa kau jadi lupa kalau sudah menikah" Dipandanginya lekat wajah tampan sang suami. Hidungnya yang mancung, bibir penuh dan bulu mata lentik, sungguh indah ciptaanmu,, Tuhan.Asik mengagumi wajah tampan sang suami Dena tiba-tiba teringat akan sesuatu, matanya sontak melebar."Ishh ngapain sih tiba-tiba keinget kejadian tadi malam" secara perlahan nan penuh kehati-hatian Dena melepaskan belitan tangan sang suami di perutnya.Setelah berhasil dia berdir
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Bab 34

Di suatu mall.Seorang wanita tengah berjalan mengitari mall, terdapat dua paperbag di masing-masing genggaman tangannya.Dena yang tengah gabut sendirian di rumah pun memilih untuk ke mall. Niatnya sih hanya jalan-jalan saja demi membunuh kebosanannya tapi mau bagaimana lagi, perempuan, gak bisa lihat barang bagus dikit, ujung-ujungnya ada saja yang dibeli.Tapi tak apa suaminya kaya sayy, bukan sombong ya itu kenyataan, xixixi."2 jam keliling mall dapat 2 dress, lumayan" girang Dena,, "Entar aku pamerin ke Mas Deva ahhh,," "Ehhh,," tiba-tiba wajah Dena berubah, matanya melotot terkejut tat kala ingatannya mengingat akan sesuatu,, "Aku belum izin ke Mas Deva kalau mau ke mall" ujarnya kemudian."Aduhh dasar pikun sekali kau Dena" rutuknya pada diri sendiri.Buru-buru Dena merogoh tas berniat mengambil ponsel namun pergerakannya itu sontak terhenti tat kala terdengar suara seseorang memanggil namanya, sumber suara itu berasal dari belakang tubuhnya."Dena,,?" Perempuan itu pun me
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Bab 35

Di kawasan perkantoran, gedung-gedung pencakar langit berdiri kokoh menjulang tinggi, saling berlomba-lomba siapakah yang menjadi paling tinggi.Di salah satu ruangan gedung pencakar langit tersebut bertuliskan ruangan meeting. Seorang pria tengah fokus menatap asisten manager keuangan di depan tengah mempresentasikan laporan keuangan bulan ini.Kemudian beralih pada laporan keuangan berbentuk dokumen di tangannya.Ting.Ponsel di sebelah tangan Deva tetiba berdenting tanda ada sebuah pesan masuk. Awalnya Deva hanya melirik sebentar, berniat mencuekinya karena itu juga bukan pesan dari sang istri melainkan pesan dari nomor asing,, entah nomor siapa itu.Namun tiba-tiba sebuah pesan dari nomor asing tersebut kembali masuk membuat Deva akhirnya agak sedikit penasaran tentang identitas sang pemilik nomor.Tangannya terulur meraih ponsel, "Nomor ini,,?" ucapnya dengan kening berkerut, "Terlihat familiar,," lanjutnya bergumam.Ada 2 pesan, lantas Deva pun membukanya. Orang asing terseb
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 36

Sampai jam 11 malam Deva masih betah duduk di ruangannya di perusahaan, seperti tak ada niatan untuk kembali ke rumah.Dia bukan lagi kerja melainkan hanya melamun di depan kaca besar yang menampilkan pemandangan jalanan kota tempat tinggalnya. Dan karena hal itu pula Yono sebagai asisten pribadi Deva turut serta tak pulang ke rumahnya.Dia ada di ruangan Deva menemani pria itu. Namun dimanakah dia? dia tengah tertidur di atas sofa sambil mengorok.Groookkkkkk,,, Suara ngorok Yono menyentak Deva dari lamunannya saking kencangnya.Pria itu menoleh ke belakang menatap kesal asisten pribadinya itu."Yono!!" seru Deva.Walaupun suara Deva terdengar keras menyerukan namanya tak membuat tidur Yono terganggu.Malah suara mengorok yang keluar dari mulut pemuda itu semakin kencang."Dia pikir ruangan ini rumahnya apa" kesal Deva.Deva berbalik berjalan mendekati sofa tempat Yono tidur lalu menggoyangkan bahu pemuda itu, membangunkannya."Yono,," Enghhhh,,, Bukannya bangun Yono malah hanya
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Bab 37

Suasana kamar Deva dan Dena terlihat begitu berantakan, pakaian berceceran di lantai.Pasangan suami istri muda itu nyenyak dalam tidurnya tak terganggu walaupun matahari telah naik ke permukaan.Dan tak berapa lama, yang pertama bangun adalah Dena. Mata wanita itu perlahan terbuka lalu mengerjap pelan beberapa kali."Jam berapa ini?" ucapnya dengan suara parau karena baru bangun tidur.Dena ingin bangun namun tak jadi karena dia merasakan badannya pada sakit semua, "Akhh tubuhku kenapa sakit semua ya?" Tiba-tiba tubuhnya terasa membeku sekelebat ingatan tentang kejadian tadi malam melintas di otaknya."Ak,,," reflek dia menutup mulutnya sendiri menggunakan kedua telapak tangan, matanya melotot menatap tak tentu arah.Selepas itu dia mengacak-acak rambutnya, "Apa yang terjadi tadi malam itu beneran?" tanyanya tak percaya.Lantas dia menatap sekeliling kamarnya yang sungguh berantakan, piyama yang tadi malam dia kenakan kini telah tergeletak begitu saja di atas lantai."Jadi,, aku
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

Bab 38

Ting.Kaki panjang Deva melangkah melewati pintu lift berjalan lurus menuju ruangan kerjanya."Novia,,"Melihat kedatangan sang atasan sekretaris wanita itu bergegas bangkit dari duduknya, "Pak anda ada tamu,," memotong ucapan atasannya.Sontak dahi Deva mengerut, "Tamu? pagi-pagi begini? siapa?" tanyanya menuntut."Emm,, Bu Sherly" jawab Novia ragu."Sherly?" alisnya makin mengerut."Benar Pak" "Ada apa dia pagi-pagi begini sudah datang kemari?" gumam Deva bertanya-tanya pada dirinya sendiri."Baiklah,," Deva ingin melangkah meninggalkan depan meja Novia namun urung,, "Oh ya,, buatkan minuman dan panggilkan Yono suruh dia ke ruangan saya!" "Baik Pak" Kemudian kaki pria itu kembali bergerak,, melangkah memasuki ruangannya."Sherly,,," panggilnya begitu memasuki ruangan.Gegas mantan adik ipar Deva itu memutar badan, dari yang tengah memandang pemandangan lalu lintas di bawah sana beralih memandang mantan kakak iparnya itu."Mas Deva,," panggilnya dengan senyum sumringah.Senyumnya
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

Bab 39

Di basement perusahaan."Lohh Mas Deva,," matanya reflek mengikuti pergerakan kedua pria yang baru saja melewati depan mobilnya., "Mas Deva dan asistennya mau kemana kenapa kelihatan buru-buru sekali?"Sherly, belum benar-benar pergi meninggalkan lingkungan perusahaan pria itu terbukti dia masih berada di sana dan mengetahui kepergian pria itu dan asistennya."Apa gue ikutin aja ya?" berpikir sejenak akhirnya mobil wanita itu pun maju, mengikuti mobil Deva yang dikendarai sang asisten....Perlahan Sherly memberhentikan mobilnya tat kala melihat mobil Deva juga berhenti, memarkirkannya tak jauh dari mobil Deva yang tengah parkir juga."Ini di mana sih?" di depan sana terlihat Deva dan asistennya turun lalu berjalan memasuki sebuah gang kecil. Sontak saja Sherly pun mengikutinya lagi, seperti tadi.Dari jarak aman terus mengikuti mantan kakak iparnya itu.Jalanan becek, penuh lumpur karena jalannya memang pure dari tanah."Sebenarnya Mas Deva mau kemana sih sampai melewati jalanan jel
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status