Langit sore menjingga, menyapu ruangan dengan cahaya keemasan yang lembut, membiaskan bayangan panjang di dinding berlapis marmer ruang keluarga Wijanarko. Udara hangat membawa aroma mawar dari taman belakang, masuk melalui jendela yang sedikit terbuka.Tirai sutra berwarna krem berkibar pelan, seolah ikut menjadi saksi bisu ketegangan yang memenuhi ruangan.Biasanya, tempat ini dipenuhi suara langkah para pelayan yang sibuk melayani, percakapan formal yang mengalir tanpa cela, dan denting halus porselen bertemu dengan sendok perak. Namun, kali ini, hanya ada keheningan yang begitu padat, seolah setiap partikel udara menyimpan sesuatu yang belum terucapkan.Di salah satu sofa panjang, Indira duduk dengan anggun, posturnya tetap terjaga meski ada sesuatu yang mengendap dalam sorot matanya. Di tangannya, cangkir porselen berisi teh melati masih menggantung di udara, uapnya telah lama sirna, meninggalkan minuman yang kini hanya setengah hangat.Tapi bukan te
Last Updated : 2025-04-21 Read more