All Chapters of Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan: Chapter 51 - Chapter 60

Braaaak!“Bagaimana bisa kamu berbuat seperti itu! Kamu saja belum bisa mendapatkan proyek yang seharusnya kita tangani, kamu sangat ceroboh dan kamu sangat tidak bisa diandalkan! Bukankah kamu yan menceraikannya, jadi tidak usah dicampur uruskan dengan masalah pekerjaan!“ Amarah Ayah Kay meluap karena tahu jika putranya itu sudah berurusan dengan polisi akibat permasalahan yang dia buat dengan menyewa preman untuk menabrak Kalea, padahal ia memerintahkan Kay untuk mendapatkan proyek yang sangat penting bagi perusahaan mereka. Sehingga harus mendekati Rigel agar mendapatkan hatinya lebih dulu, namun sepertinya situasinya akan sangat sulit setelah apa yang dialkukan oleh Kay.Kay menatap tajam ke arah sang Ayah, “Bukankah Ayah sudah menyerahkan perusahaan ini kepadaku! Jadi cukup Ayah yang sudah tua ini ikut campur tentang perusahaan! Aku lelah menuruti dan distir olehmu, aku ingin jalan seperti kemauanku!“ Dengan nada tinggi Kay menjawab lantang kepada sang Ayah.Deeeeegg!Ayah Kay t

Akhirnya Kalea sadarkan diri, dia membuka matanya perlahan namun saat dia sadar Rigel sedang bicara dengan Kelvin. Kelvin mendapatkan rekaman cctv di cafe, dan kini Rigel menjadi tau alasan kenapa Kalea bisa pingsan. Karena rasa takutnya dan trauma lukanya kembali, setelah menemui pria paruh baya tersebut.“Kenapa kepalaku terasa berat sekali, dan ini dimana?“ lirih Kalea.Lalu dia memutar pandangannya dan segera bangkit perlahan dari posisinya, dia melihat dua pria yang tidak asing baginya tengah berbicara sesuatu namun tak bisa didengarnya. Kini Kalea dalam posisi duduk, serta mencoba mengatur nafas juga menetralkan pandangannya supaya jelas.“Apa yang sedang kalian bicarakan?“ tanya Kalea, yang membuat dua orang pria itu setengah terkejut.Rigel yang mendengar suara Kalea langsung menghentikan percakapannya dengan Kelvin, tentu saja asistennya itu langusng tau tanpa diberi tau oleh Tuannya. Rigel segera berjalan mendekati Kalea, dan duduk disampingnya. Dia sudah menunggu tunanganny

Kalea video call dengan sang Ayah, dia juga bilang jika sedang bersama Rigel dirumah, dengan sopan Rigel menyapa calon Ayah mertuanya yang tengah istirahat. Dan niat berpamitan pulang karena hari sudah larut, namun sepertinya Ayah Kalea tidak mengijinkan Rigel pulang malam ini.“Aku pamit Ayah, karena hari sudah malam dan Kalea harus istirahat.“ Pamit RIgel pada Ayah Kalea.“Nak, sebaiknya kamu jangan pulang, temani Kalea dirumah. Ayah khawatir jika dia sendirian, jika terjadi sesuatu padanya bagaimana? Ayah jauh,” pintanya pada RIgel.“Tapi Ayah, disini tidak ada dirimu. Bukankah aku sebagai pria tidak sopan menginap dengan wanita tanpa ada orang tuanya? Jika terjadi sesuatu yang …” melirik kearah Kalea, dan kedua mata mereka slaing menatap satu sama lain.“Apa!“ Bentak Kalea menyadarkan Rigel.“Ti-tidak apa.” Menggeleng dan kembali menghadap ke arah calon Ayah mertuanya.“Jika terjadi sesuatu maka itu tanggung jawabmu, kalian sudah dewasa dan kalian sebentar lagi akan menjadi suami

Kay di buat pusing dengan sikap Alora, yang makin hari isterinya itu sering pulang larut malam. Sehingga anaknya di urus oleh baby sitter, ingin rasanya menegur lagi dan lagi. Tapi mereka pasti akan bertengkar jika Kay menegur isterinya, dia sudah lelah sebenarnya dengan sikap Alora. Entah mengapa sikap dan sifat isterinya itu berubah total, keluarga mertuanya seperti tidak peduli dengan urusan mereka. Sehingga Kay hanya mamapu mengeluh pada Ibunya, tapi sang Ibu malah membela Alora karena seorang Ibu baru membutuhkan mental yang waras.“Kamu tahu wanita yang baru saja melahirkan bisa terkena baby blues, ini kali pertama kamu memiliki isteri yang memiliki anak. Jadi kamu jangan terus mengeluh tentangnya, bukankah kamu yang mengharapkan keturunan, kenapa kamu sekarang mengeluhkannya. Saat Ibu sedang tidak sibuk, pasti Ibu akan datang mengurusnya karena dia adalah cucuku. Sedangkan Kakakmu itu begitu jauh hidup dari kita, dna jarang sekali pulang,” jelas Ibu pada Kay yang tengah mengelu

Kalea tengah bersipa, hari ini dia akan menjemput sang Ayah pulang dari pusat medis therapinya. Dia sangat tidak sabar ingin bertemu dnegan sang Ayah, karena beberapa minggu ini dia ditemani oleh RIgel tunangannya. Walaupun ada sosok pengganti sang Ayah, tetap saja sosok Ayahnya tidak bisa digantikan.Walaupun Rigel tunangannya tap[i tetap saja memiliki posisi yang berbeda dihatinya, karena cinta pertama dari seoran anak perempuan adalah Ayahnya sendiri bukan pria lainnya. Rigel paham itu, ditambah Kalea adalah puteri satu-satunya atau anak tunggal, tentunya tidak pernah kurang kasih sayang dari keluarganya.“Sayang, apa kamu sudah siap?“ Tanya RIgel.“Tentu, aku sudah siap. Bagaimana pakaian yang aku pakai?“ tanyanya dengan memutar tubuhnya agar RIgel trahu bagaimana pakaiannya.“Wah tidak usah diragukan lagi, wanitaku ini memang cantik dan elegant. Ayo kita berangkat, agar Ayah tidak lama menunggu kita,” ajaknya, lalu mengulurkan tangannya pada Kalea agar mereka saling menggenggam.