Waktu di jam dinding sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam, namun aku masih bergelut dimeja ruang tamu dengan setumpuk pekerjaan lembar-lembar berkas yang harus ditandatangani, laporan yang perlu direvisi, dan notulen rapat yang harus kukaji ulang sebelum kubawa ke pertemuan esok pagi. Bahkan hingga kini, aku belum sempat menyapa Amara dan bayinya.Samar-samar aku mendengar langkah pelan dari arah dapur. Suara air mengalir dari kran, diikuti dengan denting gelas yang bersentuhan. Tak lama kemudian, langkah itu makin dekat, lalu berhenti tepat di belakangku. Namun, aku masih tetap memfokuskan diri pada pekerjaan. Sungguh aku ingin pekerjaan ini cepat selesai. "Kak," suara itu terdengar pelan, kemudian aku rasakan Amara tengah duduk disebelahku. "Hmmm," kujawab dengan gumaman, bukannya apa-apa. Fokusku kali ini pada satu dokumen yang hampir selesai, setelahnya aku akan terbebas. "Kak," panggilnya lagi, lebih lembut. Ada jeda di antara suaranya, seolah sedang memilih untuk lan
Last Updated : 2025-08-23 Read more