Zahra masuk ke dalam kamar. Kamar itu sederhana, tapi terasa hangat dan nyaman. Arga ikut masuk dan menutup pintu dengan lembut. “Tempat ini lumayan nyaman,” ucap Arga, menatap sekitar kamar. Zahra menanggapi dengan anggukan kepala, namun matanya masih tertuju pada kamar yang menawarkan suasana yang berbeda dari rumah kontrakannya. "Hening," kata Zahra sambil menatap jendela yang menawarkan pemandangan taman kota yang tenang "Seperti hati kita yang mendambakan kepastian,” jawab Arga dengan sorot mata yang mendalam. Arga mendekati Zahra, menawarkan senyum yang menenangkan. “Zahra, aku mencintaimu,” bisik Arga, menatap mata Zahra dengan tatapan yang penuh cinta dan harap. Zahra menanggapi dengan senyum yang malu-malu. “Aku juga mencintaimu, Arga.” Keduanya terdiam sejenak, menikmati keheningan kamar dan kehangatan cinta yang mengalir di antara mereka. "Beri aku kisahmu, Zahra," kata Arga sambil
Terakhir Diperbarui : 2025-02-14 Baca selengkapnya