“Hah, hamil.”“Loh, aku belum macam-macam kok bisa hamil,” ujar Sadam.“Ish, bukan aku pak. Ini ….” Luna menghela nafasnya.“Kenapa? Siapa yang hamil?” cecar Sadam.“Nggak ngerti, baru dugaan aja. Ratna suka bikin heboh aja.”“Hah, jadi yang hamil Ratna? Beraninya Ardan cari masalah, begitulah kalau pacaran sama duda,” keluh Sadam.Luna menyipitkan matanya. Bukankah Sadam juga duda, apa bedanya dengan Ardan.“Memang kenapa kalau pacaran dengan duda, bukannya Pak Sadam juga duda ya.”“Iya, tapi aku bisa menahan diri,” sahut Sadam. “Ayo, kita jalan.” Sadam membuka pintu mobil untuk Luna.“Ratna tidak hamil, bapak salah paham.” Luna menjelaskan kesalah pahaman Sadam saat mobil sudah mulai melaju meninggalkan kosan.“Lalu siapa yang hamil?” tanya Sadam sempat menoleh kemudian kembali fokus dengan kemudi dan jalanan di depannya.“Belum pasti, masih dugaan.”Sadam menyadari perubahan suasana hati Luna, mungkin saja karena membahas masalah hamil dan tidak hamil. Namun, siapa yang dimaksud se
Terakhir Diperbarui : 2025-07-01 Baca selengkapnya