“Aku mau fokus kerja, lebih mandiri lagi. Aku yakin tidak mudah, Mas Irwan tidak menerima gitu aja perceraian kami.”“Kenapa gitu, logikanya dia udah berkhianat. Artinya dia udah nggak, sorry ya, nggak cinta kamu lagi,” cetus Ardan.“Entahlah, dari karakter mas Irwan aku percaya ini gak akan mudah.”“Mau aku bantu?” tanya Ardan.Luna menoleh, bantuan apa yang dimaksud mantan kakak iparnya. “Bantu?”“Hm.”“Jangan Om, biar saja berjalan sesuai prosedurnya. Mungkin nanti kalau aku nenyerah,” sahut Luna.Mobil akhirnya berhenti di tujuan mereka. Gedung kosan khusus putri. Ardan keluar dari mobil memperhatikan tempat tinggal tersebut.“Bagus tempatnya, aku yakin kamu aman di sini.”“Iya, makanya aku pilih di sini. Kayaknya gak bisa tawari Om Ardan masuk, udah malam juga. Ada jam untuk berkunjung di sini.”“Oh tidak masalah. Minggu ini aku tidak ajak Beni keluar, dia mau ujian kenaikan kelas. Mungkin minggu depan.”“Hm, oke.”“Luna, aku dan kakakmu memang sudah berakhir, tapi jangan sungka
Last Updated : 2025-06-09 Read more