Luna mengabaikan pertanyaan Sherin, kembali fokus mengambil barang-barangnya. Sherin pun menghampiri karena diabaikan.“Gara-gara lo, gue berasa kayak setan di sini.”“Kenapa karena aku?”“Iya, lo udah kayak malaikat di mata ibu, dan gue berasa iblis. Selalu aja apa yang gue lakuin itu salah,” cetus Sherin.“Ya memang kamu salah. Memang kamu pikir semua yang kamu lakukan itu benar? Astaga,” tutur Luna kembali mengabaikan Sherin. Pandangannya tertuju pada kotak perhiasan, ia buka dan isinya berkurang dari yang ia ingat. Tidak mau ambil pusing, ia kembalikan lagi kotak itu lalu mengunci lemari.Mengambil tas di atas lemari lalu memasukan pakaian dan perlengkapan yang tadi sudah dipisahkan.“Kenapa nggak pindah aja sekalian.”“Ini sedang aku lakukan. Tidak mungkin aku tidur di sini, tempat menjijikan,” ujar Luna.“Eh, lo ….”“Ada apa ini?” Ibu sudah berdiri di tengah pintu kamar. “Sherin, sedang apa kamu?”“Nggak ada bu, Cuma nyapa doang,” ujar Sherin lalu meninggalkan kamar Luna.Ibu m
Last Updated : 2025-06-15 Read more