“Calon istri?” Laksmi terdiam menatap Gala dan Nabila silih berganti.“Ya, Nabila adalah calon istri saya. Sebentar lagi saya akan menikahi Nabila. Jadi, stop membentak-bentak Nabila, karena saya tidak suka,” sahut Gala, menatap tajam ke arah Laksmi.Laksmi tampak gugup melihat Gala semarah itu melihat Nabila dibentak. Kini, Laksmi tidak bisa seenaknya berbuat semaunya terhadap Nabila di hadapan Gala.“Ah, em … menikah, ya? Kalau begitu Tante ikut senang. Nabila, kalau kamu sudah menikah, jangan pernah lupakan Tante, ya. Secara kan Tante ini keluarga kamu satu-satunya. Ya sudah, biar Tante saja yang bawain tehnya,” ujar Laksmi, nada bicaranya tiba-tiba berubah lembut.Nabila dan Gala saling melempar pandang. Lantas Gala menarik tangan Nabila, ingin membawanya kembali ke rumahnya.“Tapi, Pak Gala. Saya-”“Sssst! Stop panggil aku Bapak, karena aku bukan Bapak kamu,” potong Gala.Nabila terkekeh mendengar ucapan Gala.“Kalau bukan Bapak, saya harus panggil apa, dong?” tanya Nabila.Gala
Last Updated : 2025-04-26 Read more