“Berusaha menjagaku, tapi di saat yang sama, kau terus mendorongku pergi.” Dia tidak menjawab. Aku menoleh, berharap menemukan sesuatu di wajahnya, tetapi dia hanya menatapku dengan ekspresi datar yang biasa. “Aku hanya ingin kau aman, Seraphina.” “Kenapa?” tanyaku lagi, mataku menatapnya tajam. Dia menghela napas, tetapi tidak menjawab. Aku yakin dia tidak akan pernah mau menjawab. “Lucian,” panggilku, mencoba mendapatkan perhatian penuh darinya. “Apa yang kau sembunyikan dariku?” Untuk pertama kalinya, aku melihat sesuatu di matanya—keraguan, mungkin bahkan ketakutan. Namun, seperti biasa, dia menguburnya dalam-dalam sebelum aku bisa memahami apa artinya. “Seraphina, ini bukan sesuatu yang perlu kau khawatirkan,” katanya akhirnya. Aku menggeleng, merasa frustrasi denga
Huling Na-update : 2025-03-11 Magbasa pa