Nadine sayup-sayup mendengar rengekan Collin. Dia tetap melanjutkan tidur, tak menghiraukannya. Alhasil, Collin tak bisa tidur dengan tenang. Dia terbangun-bangun sampai subuh, menanti Nadine membuka mata.Melihat badan kurus Nadine, Collin tak mau memaksa. Apalagi, dia sudah salah paham dengannya.Sementara Nadine bangun dengan badan segar, Collin berkedip-kedip dengan mata sayu. Nadine selalu memeriksa Collin setelah bangun, lalu kaget melihat wajah suaminya seperti lebih tua dari umurnya.“Tuan? Apa Anda baik-baik saja?”Nadine pikir, Collin sedang pusing karena sesekali memijat kepalanya.Collin tersenyum … untuk pertama kalinya …“Tidak. Aku hanya lelah.”Sejujurnya, Nadine terpana melihat senyuman pria tampan yang telah jadi suaminya itu. Namun, dia segera menepis perasaannya.Sampai kapan pun, Collin tak akan pernah punya perasaan pada wanita sepertinya. Collin hanya menganggapnya pelayan, mungkin hanya baik padanya sampai kakinya sembuh. Serta, tak ada orang lain yang bisa Col
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya